Ada Mikroba Pemakan Otak, Kota di AS Diimbau Tidak Gunakan Air Keran

Warga Lake Jackson diminta untuk mendidihkan air sebelum meminum (BBC Indonesia)
Sumber :
  • bbc

Pengujian mengkonfirmasi keberadaan Naegleria fowleri di sistem air. Spesies amuba ini bisa menyebabkan infeksi pada otak, yang biasanya berakibat fatal.

Infeksi mikroba ini jarang terjadi di AS. Sebanyak 34 infeksi dilaporkan antara 2009 dan 2018.

Pihak berwenang di Lake Jackson berkata mereka sedang mendisinfeksi suplai air namun tidak tahu kapan pekerjaan itu akan selesai.

Pada Jumat malam, delapan daerah di Texas diimbau agar tidak menggunakan suplai air mereka untuk urusan apapun kecuali menyiram toilet. Tapi peringatan tersebut dicabut pada hari Sabtu untuk semua daerah kecuali Lake Jackson.

Otoritas di Lake Jackson belakangan mengatakan bahwa masyarakat dapat mulai menggunakan air, tapi harus mendidihkannya terlebih dahulu sebelum meminumnya. Warga juga diminta agar melakukan langkah pencegahan lain, termasuk tidak membiarkan air masuk ke hidung saat mandi.

Pemerintah kota memperingatkan bahwa anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun yang lemah "sangat rentan".

Pihak berwenang mengatakan mereka sedang membersihkan sistem air, dan akan melakukan pengujian untuk memastikan airnya aman digunakan.

Penyelidikan terhadap suplai air di Lake Jackson dimulai setelah seorang anak laki-laki berusia enam tahun terinfeksi Naegleria fowleri dan meninggal dunia awal bulan ini, kata walikota Modesto Mundo kepada wartawan.

Mikroba tersebut hidup di air tawar dan dapat ditemukan di seluruh dunia. Ia biasanya menginfeksi manusia ketika air yang terkontaminasi masuk ke dalam tubuh lewat hidung dan kemudian pergi ke otak.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan infeksi biasanya terjadi ketika orang berenang atau menyelam di "danau air tawar yang hangat".

CDC berkata orang tidak dapat terinfeksi dengan menelan air yang terkontaminasi, dan infeksi tidak bisa ditularkan dari orang ke orang.

Mereka yang terinfeksi dengan Naegleria fowleri menunjukkan serangkaian gejala yang termasuk demam, mual dan muntah-muntah, serta leher yang kaku dan sakit kepala. Kebanyakan orang meninggal dalam waktu satu minggu.

Infeksi sebelumnya dikonfirmasi di negara bagian Florida, awal tahun ini. Pada waktu itu, petugas kesehatan di sana meminta warga menghindari kontak nasal dengan air dari keran dan sumber lainnya. (ren)