Duterte Ajukan Diri Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Corona Buatan Rusia
- U-Report
VIVA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan oleh Russian Direct Investment Fund (RDIF). Duterte menekankan bahwa ia siap menjadi subjek percobaan pertama di negaranya.
"Saya akan memberi tahu Presiden Putin bahwa saya memiliki kepercayaan besar dalam studi Anda memerangi COVID-19 dan saya percaya vaksin yang Anda hasilkan benar-benar baik untuk kemanusiaan," kata Duterte, seperti dilansir dari laman Sputniknews, Selasa 11 Agustus 2020.
Duterte sebelumnya juga menyatakan Filipina siap bekerja sama dengan Rusia dalam uji coba, pasokan dan produksi vaksin. Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) RDIF, Kirill Dmitriev, mengonfirmasi bahwa mereka siap menggelar uji klinis vaksin virus Corona di Filipina pada Agustus ini.
Baca Juga: Duterte Murka, Ancam Bunuh Semua Pasien COVID-19 di Filipina
Uji klinis vaksin di Rusia dimulai pada 18 Juni lalu di dua institusi yakni Burdenko Main Clinical Hospoital dan Sechenov First Moscow State Medical University. Keseluruhan 38 peserta berhasil mengembangkan kekebalan dari virus. Grup pertama dibebastugaskan pada 15 Juli, sedangkan grup kedua pada 20 Juli 2020.
Pun, diberitakan sebelumnya, Rusia akan menjadi negara pertama di dunia yang akan meluncurkan vaksin virus Corona. Vaksin virus Corona itu siap untuk didaftarkan pada 12 Agustus 2020.
Dengan demikian, hal tersebut membuat Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin virus Corona.
Saat ini, vaksin virus Corona Rusia dalam uji coba tahap ketiga. Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk mengonfirmasi keamanan dan khasiat produk.
Sementara itu, untuk program vaksinasi nasional akan bergulir dilaksanakan pada Oktober mendatang. (art)