Hiroshima-Nagasaki: 75 Tahun Tragedi Bom Atom dalam Rangkaian Foto
- bbc
Sudah 75 tahun sejak Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pada 6 dan 9 Agustus di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, yang menandai berakhirnya Perang Dunia II.
Peringatan: Artikel ini memuat rincian dan gambar-gambar yang kemungkinan bisa membuat Anda tidak nyaman.
Jumlah orang yang meninggal menyusul ledakan bom atom di Hiroshima diperkirakan mencapai 140.000 jiwa dari populasi 350.000 orang. Sementara itu, setidaknya 74.000 individu kehilangan nyawa di Nagasaki.
Radiasi yang dilepaskan bom nuklir ini menyebabkan ribuan orang meninggal dalam hitungan minggu, bulan, dan tahun setelah peristiwa tersebut.
Mereka yang bertahan hidup dari serangan bom ini dikenal dengan istilah hibakusha. Para penyintas tersebut menghadapi hal-hal mengerikan termasuk trauma psikologis.
Tragedi bom di Hiroshima dan Nagasaki ini sontak mengakhiri perang di Asia. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945.
Tapi para kritikus mengatakan bahwa Jepang sebenarnya sudah di ambang kekalahan.
- Jepang peringati 75 tahun bom atom Hiroshima yang menewaskan 140.000 orang
- Kokura, kisah kota di Jepang yang luput dari `kiamat` bom atom
- Cerita tiga perempuan yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki - `Saya belum pernah ke neraka, tapi neraka mungkin seperti yang kami alami`
Menyusul berakhirnya perang di Eropa pada 7 Mei 1945, pihak Sekutu meminta Jepang untuk menyerah pada 28 Juli, tapi tenggat waktu ini lewat begitu saja.
Diperkirakan 71.000 pasukan dari Inggris dan negara-negara Persemakmuran tewas saat melawan Jepang, termasuk lebih dari 12.000 tawanan perang yang meninggal dalam tahanan Jepang.
Pada 6 Agustus 1945, pukul 08.15 waktu Jepang, sebuah pesawat Amerika jenis B-29 bernama Enola Gay menjatuhkan sebuah bom atom di Hiroshima.
Ini merupakan pertama kalinya bom atom digunakan dalam perang.
Bom di Hiroshima, yang dinamai "Little Boy", berisi muatan setara 12.000 - 15.000 ton TNT dan mampu menghancurkan area seluas 13 kilometer persegi.
Bagaimanapun, Jepang belum menyerah.
Tiga hari kemudian, Amerika kembali menjatuhkan bom atom lainnya di Kota Nagasaki pada pukul 11.02 waktu setempat.
Reiko Hada berusia sembilan tahun saat bom meledak di Nagasaki.
Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis foto Lee Karen Stow, dia menggambarkan pengalamannya: "Saya berhasil masuk ke dalam rumah, dan sepertinya saya bahkan bisa melangkah ke dalam, kemudian ledakan itu terjadi dengan cepat.
"Sebuah cahaya menyilaukan masuk ke dalam mata saya. Warnanya kuning, coklat, dan jingga, semuanya bercampur.
"Saya bahkan tak punya waktu untuk bertanya-tanya, apa itu.. Dalam waktu singkat, segalanya menjadi putih.
"Rasanya, saya seolah-olah ditinggalkan sendirian. Berikutnya, terdengar suara gemuruh yang keras. Lalu saya pingsan."
Hada menyaksikan orang-orang yang mengalami luka serius akibat bom atom.
"Banyak yang melarikan diri dari Gunung Konpira menuju wilayah kami. Orang-orang dengan bola mata yang sudah keluar, rambut mereka acak-acakan, hampir semuanya telanjang, luka bakar parah dengan kulit yang menggelantung.
"Ibu saya mengambil handuk dan seprai di rumah dan, dengan perempuan lain di wilayah kami, mengajak orang-orang untuk menuju ke auditorium perguruan tinggi terdekat, tempat mereka bisa berbaring.
"Mereka meminta air. Saya diminta memberi mereka air. Lalu saya menemukan mangkuk dan pergi ke sungai terdekat dan mengambil air untuk mereka minum.
"Setelah minum seteguk air, mereka mati. Orang-orang mati satu per satu.
"Tidak mungkin untuk mengetahui siapa orang-orang itu. Mereka tidak mati seperti layaknya manusia."
Jepang menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus.
Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat, Harry Truman, menyampaikan sebuah sebuah pidato di luar Gedung Putih, dengan mengatakan: "Ini adalah hari yang telah kita tunggu-tunggu sejak Pearl Harbor. Ini adalah hari di mana fasisme akhirnya berakhir, seperti yang kita ketahui itu akan terjadi."
Keesokan harinya, Kaisar Jepang Hirohito untuk pertama kalinya berbicara melalui siaran radio. Dia menyalahkan penggunaan "bom baru dan paling kejam" agar Jepang menyerah tanpa syarat.
Dia menambahkan: "Jika kita terus berperang, ini tidak hanya akan mengakibatkan kehancuran total dan pemusnahan negara Jepang, tapi juga akan menghancurkan peradaban manusia.
Perdana Menteri Inggris, Clement Atlee mengatakan: "Musuh terakhir kita telah menyingkir"
Dia menambahkan, berterima kasih khusus kepada AS "tanpanya upaya luar biasa perang di Timur akan terus berlanjut bertahun-tahun."
Setelah Jepang menyerah, dua hari libur nasional diumumkan sebagai perayaan di Inggris, AS dan Australia.
Jutaan orang dari negara-negara sekutu mengambil bagian untuk berpawai dan berpesta di jalan dalam hari kemenangan melawan Jepang (VJ) pada 15 Agustus.
Di London, keluarga kerajaan menyambut orang-orang dari balkon Istana Buckingham.
Dokumen resmi menyerah ditandatangani Jepang pada 2 September 1945 di atas kapal perang USS Missouri di perairan Tokyo.
Kubah Bom Atom di Hiroshima, sebagaimana terlihat dalam foto di bawah pada Agustus 2020, merupakan salah satu dari sedikit bangunan yang selamat dari ledakan bom dan dilestarikan sebagai sebuah tugu peringatan.
Bangunan kubah ini berada di Taman Peringatan Perdamaian dan telah dinobatkan sebagai situs warisan dunio oleh UNESCO.
Seluruh foto ini memiliki hak cipta.