Testimoni Mahasiswa Indonesia Suasana Ngeri Ledakan Beirut Lebanon
- Sky News.
VIVA – Pascaledakan hebat yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon, kondisi mahasiswa asal Indonesia yang berada di sana berangsur membaik. Meski tidak ada korban jiwa, mahasiswa warga negara Indonesia (WNI) di sana sempat mengalami syok dan trauma akibat dari ledakan.
Mahasiswa asal Indonesia di Lebanon tersebar di tujuh lokasi. Di antaranya terdapat di Kota Beirut (Sekretariat PPI Lebanon, Kampus Daawa, dan Kampus Darul Fatwa), Douha (Kampus Global), Akkar (Kampus Darul Fatwa cabang), Tripoli (Kampus Jinan dan Kampus Tripoli), dan Bekka (Kampus Darul Fatwa cabang).
Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lebanon, Hamzah Assuudy Lubis, mengatakan, sejumlah mahasiswa yang merasakan ledakan adalah mahasiswa yang tinggal di Sekretariat PPI Lebanon. Lokasi tersebut berjarak sekitar empat kilometer dari tempat kejadian.
“Saat ledakan, saya dan teman-teman sedang berada di Sekretariat PPI Lebanon. Suasana di sini sangat mencekam. Ambulans mondar-mandir, masyarakat panik mencari perlindungan dan takut adanya ledakan susulan,” ujar Hamzah melalui rilis kepada VIVA pada Jumat, 7 Agustus 2020.
Hamzah menambahkan, ledakan yang terjadi terasa seperti guncangan gempa dan berlangsung selama sekitar 10 detik. Setelah terjadi ledakan, ia dan rekan-rekannya sempat turun melalui tangga dari salah satu apartemen mahasiswa.
“Sampai di bawah kami melihat keadaan sudah mencekam, salah satu warga lokal menyuruh kami agar naik kembali ke apartemen agar tidak terkena ledakan susulan,” kata Hamzah.
Saat ini, lanjutnya, KBRI juga telah memberikan imbauan dan arahan kepada seluruh WNI agar tidak keluar mendekati sumber ledakan. “Juga diminta untuk tetap memakai masker berhubung asap ledakan bersumber dari bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh dan juga mewaspadai ancaman COVID-19,” katanya. (art)
Baca juga: Gibran Larang Istri dan Anak Tengok Kahiyang dan Bayinya