Sejarah Kota Beirut Lebanon, Tradisi Penyaliban hingga Kena Azab
- Repro video.
VIVA – Ledakan dasyat mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020. Puluhan orang dikabarkan tewas akibat ledakan dasyat di jantung kota Lebanon tersebut. Dalam sejarah, Beirut merupakan salah satu kota penting bagi peradaban dunia.
Nama Beirut sendiri berasal dari bahasa Prancis Beyrouth. 'Paris di Dunia Timur' menjadi julukan kota Beirut karena suasananya yang memang masuk kategori kosmopolitan. Dan secara geografi, Beirut berlokasi di antara Bukit Al-Asyrafiyah dan Al-Musaytibah.
Beirut juga dikenal dengan kota pelabuhan dan menjadi kota penting bagi Bangsa Funisia. Namun Kota Beirut sejatinya mulai populer setelah sukses menarik perhatian Bangsa Romawi sejak tahun 14 SM (Sebelum Masehi).
Foto: Pohon Natal dan Masjid bersanding
Pada akhir Perang Dunia I, yang menandai jatuhnya Kesultanan Usmaniyah, Prancis lah yang menciptakan negara Lebanon, yang kini menjadi Republik Lebanon pada tahun 1926. Sejak itu, Beirut berperan sebagai pusat ekonomi sosial, intelektual dan budaya.
Selain terkenal karena menjadi kota kosmopolitan dan pariwisata, ada satu catatan menarik dari sejarah kota tua di Lebanon ini. Kota Beirut ternyata juga berkali-kali disebut dalam beberapa kitab suci termasuk Al Quran dan Hadis
Nama kota yang terletak di tepian Laut Tengah itu tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Dawud. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith Al-Nabawi, Beirut terletak di bekas reruntuhan peradaban Finiqiyah.
Peradaban Finiqiyah sendiri diketahui sebagai sebuah peradaban yang masih mempraktikan penyalibab. Menurut berbagai sumber, peradaban Finiqiyah sendiri berasal dari kabilah (kaum) 'Ad, kaum terkuat ras Semit, penghuni asli Arabia.
Dalam Al Quran menyebut daerah yang dikuasai kaum 'Ad dengan nama al-Ahqaf (bukit-bukit pasir). Nama daerah itu juga dijadikan nama surat ke-46, yakni al-Ahqaf.
Diceritakan, Kaum 'Ad yang dikenal sangat sombong dan besar kepala karena merasa superior akan menjadi 'musuh' Nabi Hud AS. Kesombongan yang membuat Beirut saat itu diganjar angin kencang selama tujuh malam delapan hari tanpa henti. Hingga akhirnya musnah. Azab yang dijatuhkan kepada Kaum 'Ad itu terekam dalam surah Al-Haqqah ayat 6 dan 7.
Sebelum azab itu diturunkan, Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya yang beriman hijrah ke Hijaz (Arab Saudi). Tak heran jika sejarah mengenal umat Nabi Hud AS itu sebagai bangsa Finiqiy, atau al-'Ibriyyah al-Qadimah.
Kini, Beirut harus kembali luluh lantah. Ledakan yang terjadi di dekat pelabuhan Beirut kemarin kembali menyuguhkan puing-puing reruntuhan. Dan yang pasti tangisan duka juga menyelimuti Lebanon saat ini.