Indonesia-China Genjot Produksi Vaksin Corona hingga Pemulihan Ekonomi
VIVA – Indonesia dan China sepakat untuk meningkatkan kolaborasi internasional dalam penanganan COVID-19, khususnya dalam menjamin rantai pasokan bahan baku produksi obat dan pengembangan vaksin.
Hal ini dibahas dalam pertemuan bilateral secara virtual, antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
"Untuk kerja sama vaksin antara Bio Farma dan Sinovac, kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi kerja sama selanjutnya. Saya tekankan mengenai ketersediaan bulk vaccine dengan jumlah yang mencukupi, agar segera dapat diproduksi untuk kebutuhan masyarakat dan dengan harga terjangkau," kata Retno dalam konferensi pers, Kamis 30 Juli 2020.
Baca juga: Viral, Video TikTok Jokowi Marah-marah pada Seorang Mahasiswi
Selain itu, kedua menlu membahas percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi, termasuk upaya menjaga perdagangan bilateral. Retno menyampaikan permintaan akses yang lebih luas untuk komoditas ekspor Indonesia seperti minyak kelapa sawit, sarang burung walet, buah tropis, dan produk laut.
"Di tengah pandemi menurut data BPS bulan Mei dan Juni ini, Alhamdulillah Indonesia justru berhasil meningkatkan kinerja ekspor tidak saja ke China tapi juga ke Amerika Serikat, India, Jepang, dan Singapura," ujar Retno.
China merupakan investor asing terbesar kedua setelah Singapura, dengan nilai US$4,7 miliar pada 2019. Menlu Retno menyebut jumlah ini merupakan peningkatan 95 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk Januari hingga Juni 2020, tercatat nilai investasi China di Indonesia mencapai US$2,4 miliar. (art)