UU Keamanan Baru China: 4 Pelajar Hong Kong Ditahan, Dituduh Menghasut

Chung adalah mantan pemimpin kelompok yang menyuarakan kemerdekaan Hong Kong.-Getty Images
Sumber :
  • bbc

Empat pelajar, berusia 16-21 tahun, ditangkap di Hong Kong, dalam operasi polisi pertama setelah undang-undang keamanan nasional baru China diterapkan di wilayah tersebut.

Keempat orang itu ditahan dengan tuduhan menghasut pemisahan diri di media sosial setelah undang undang baru dimulai pada 1 Juli, kata polisi.

Sebuah kelompok pro-kemerdekaan mengatakan mereka yang ditangkap termasuk mantan pemimpin grup itu, Tony Chung.

Hukum kontroversial baru Beijing itu mengkriminalisasi subversi, pemisahan diri dan kolusi dengan pihak asing.

Penangkapan sebelumnya, dengan landasan undang-undang baru itu, dilakukan pada sejumlah orang yang membuat slogan dan spanduk protes.

Para kritikus mengatakan undang-undang baru China itu mengikis kebebasan Hong Kong.

Namun Beijing telah membantah kritik tersebut, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut diperlukan untuk menghentikan protes pro-demokrasi yang terjadi di Hong Kong selama sebagian besar tahun 2019.

 

Apa yang terjadi saat penangkapan?

 

Tiga pria dan seorang perempuan berusia antara 16 dan 21 ditangkap karena dicurigai mengorganisir dan menghasut pemisahan diri, kata polisi.

"Sumber-sumber dan penyelidikan kami menemukan kelompok itu baru-baru ini mengumumkan pembentukan sebuah organisasi yang mengadvokasi kemerdekaan Hong Kong di media sosial," kata Li Kwai-wah dari unit keamanan nasional baru di kepolisian Hong Kong.

Komputer, telepon, dan sejumlah dokumen juga disita, katanya.

Para siswa itu adalah mantan anggota, atau memiliki hubungan dengan Studentlocalism, sebuah kelompok pemuda pro-kemerdekaan.

Kelompok itu dibubarkan pada Juni lalu sebelum undang-undang keamanan yang baru berlaku dan mengatakan akan terus melakukan kampanye dari luar negeri.

Namun Li mengatakan kegiatan di luar negeri juga bisa dituntut.

"Jika ada orang yang mengatakan kepada orang lain bahwa dia mengadvokasi untuk melanggar undang-undang keamanan nasional dari luar negeri, bahkan jika dia melakukannya dari luar negeri, kami memiliki yurisdiksi untuk tetap menyelidiki kasus-kasus semacam ini," katanya.

Foto yang diposting di media sosial menunjukkan Chung dibawa pergi dengan tangan diborgol di distrik Yuen Long.

Studentlocalism mengatakan Chung ditahan sekitar pukul 20:50 waktu setempat.

Petugas polisi juga mengambil barang-barang dari beberapa tas, kata kelompok itu.

Aktivis hak asasi terkemuka Joshua Wong mengatakan Chung telah diikuti oleh polisi selama beberapa hari.

Dia mengatakan Chung telah ditangkap karena menulis di Facebook tentang "nasionalisme China" dan mengatakan bahwa telepon para tahanan telah diretas tak lama setelah penangkapan mereka.

"Penangkapan malam ini jelas akan memberikan efek mengerikan pada pidato-pidato daring HK," kata Wong.

 

Apa reaksi terkait UU itu?

 

Pihak berwenang di Hong Kong dan China daratan menegaskan undang-undang keamanan tidak akan mempengaruhi kebebasan berbicara.

Mereka mengatakan aturan itu diperlukan untuk memadamkan gelombang kerusuhan berturut-turut yang sebelumnya terjadi di Hong Kong.

Tetapi para kritikus mengatakan aturan itu merusak kebebasan yang membedakan Hong Kong dari China dan mendefinisikan karakternya.

Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru menangguhkan semua perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong sejak undang-undang yang baru tersebut diberlakukan.

Sementara itu AS telah memutuskan untuk mencabut hak istimewa perdagangan khusus Hong Kong.

Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian protes yang menuntut hak-hak warga terjadi di Hong Kong.

Pada tahun 2019, aksi unjuk rasa atas rancangan undang-undang yang mengizinkan ekstradisi ke China daratan, yang kini sudah dihapus, berujung rusuh dan memicu gerakan pro-demokrasi yang luas.