Peluncuran Misi Mars Arab yang Pertama Ditunda karena Cuaca Buruk
- dw
Peluncuran Al-Amal (Harapan) Rabu pagi (15/07) waktu Jepang terpaksa ditunda karena cuaca buruk. Peluncuran pesawat ruang angkasa tak berawak itu sekarang dijadwalkan untuk Jumat pagi (18/07) pukul 05:43 dari stasiun ruang angkasa Tanegashima Space Center, Jepang.
Misi ruang angkasa itu adalah misi antarplanet pertama dari dunia Arab menuju ke planet Mars. Pesawat milik Uni Emirat Arab itu direncanakan mengorbit di Planet Merah untuk beberapa proyek penelitian.
Dengan Al-Amal, Uni Emirat Arab (UEA) ikut berlomba dengan beberapa negara untuk penelitian Mars, antara lain China dengan Tianwen-1 dan AS dengan Mars 2020.
Saat ini memang momen yang menguntungkan untuk meluncurkan misi ke Mars, karena Bumi dan Mars berada dalam konstelasi terdekat dengan jarak sekitar 55 juta kilometer. UEA bekerja sama dengan Mitsubishi Heavy Industries, yang akan memabawa Al-Amal ke luar angkasa.
Mencapai Mars pada peringatan 50 Tahun UEA
Al-Amal diperkirakan akan mencapai orbit Mars pada Februari 2021, menandai peringatan ke-50 penyatuan Uni Emirat Arab, yang merupakan aliansi dari tujuh emirat.
Sesampai di sana, Al-Amal akan mengitari planet itu selama satu tahun Mars, atau 687 hari di Bumi. Menteri Ilmu Pengetahuan UEA Sarah al-Amiri mengatakan gembira karena misi ini sebentar lagi akan dimulai.
"Dalam hati saya, saya menantikan awal 24 jam setelah perpisahan (dari Bumi), dan di situlah kami akan melihat hasil pekerjaan kami," kata Sarah Amiri.
"Itu adalah ketika kita pertama kali mendapatkan sinyal, ketika kita tahu bahwa setiap bagian dari pesawat ruang angkasa berfungsi, ketika panel surya dikembangkan, ketika kita menempuh lintasan kita dan menuju ke Mars," katanya kepada kantor berita AFP.
“Inspirasi bagi generasi muda Arab”
UEA dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha memperluas sektor luar angkasanya. Misi Mars ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang dinamika cuaca di atmosfer Planet Merah itu. UEA menyebut wahana itu sebagai fondasi untuk tujuan yang jauh lebih besar, yaitu membangun permukiman manusia di Mars dalam 100 tahun ke depan.
UEA juga ingin proyek tersebut menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda Arab di wilayah yang terlalu sering dilanda konflik sektarian dan krisis ekonomi. Negara ini telah menyewa arsitek untuk membangun sebuah "Kota Mars" di gurun sebagai Kota Sains, dengan dana sekitar 135 juta dolar AS.
"Yang unik tentang misi ini adalah bahwa untuk pertama kalinya komunitas ilmiah di seluruh dunia akan memiliki pandangan menyeluruh tentang atmosfer Mars, pada waktu yang berbeda setiap hari di musim yang berbeda," kata manajer proyek misi Mars, Omran Sharaf hari Senin (13/7).
"Kami memiliki strategi untuk berkontribusi pada upaya global dalam mengembangkan teknologi dan pekerjaan sains yang akan membantu suatu hari jika manusia memutuskan untuk menempatkan manusia di Mars," tambahnya.
hp/rap (afp, dpa)