Cegah Penyebaran COVID-19, Naik Roller Coaster Gak Boleh Teriak
- bbc
Bersikap kalem dan tenang mungkin agak sulit dilakukan banyak orang saat menumpang wahana roller coaster. Namun, sebuah taman hiburan di Jepang justru menghendaki para pengunjungnya bersikap demikian.
Fuji-Q Highland dekat Tokyo, Jepang, kembali dibuka bulan lalu setelah sempat ditutup akibat pandemi Covid-19.
Pengelola taman hiburan tersebut meminta para pengunjung menahan diri untuk tidak berteriak saat menaiki roller coaster sehingga dapat mengurangi penyebaran percikan air liur.
Alih-alih berteriak membuka mulut, para pengunjung diminta "berteriak di dalam hati".
- Misteri di balik rendahnya jumlah kematian akibat Covid-19 di Jepang - faktor `kekebalan superior` atau `kepatuhan`?
- Akibat karantina wilayah di Jepang, belut `lupa dengan manusia`
- Virus corona: Jepang tampung ribuan tunawisma di hotel
Guna mendorong pengunjung bersikap kalem, pihak pengelola meminta pengunjung untuk memasang "wajah serius" saat difoto di wahana roller coaster.
Mereka bisa membagi foto tersebut secara online sekaligus memunculkan tagar #KeepASeriousFace. Pemenang foto terbaik akan diberikan tiket terusan sehari secara gratis.
Ini sebagian foto-fotonya:
https://twitter.com/E2MMiCmqSNMrDxR/status/1279700714743230465
https://twitter.com/ike_naokki/status/1277563784907780096
Laki-laki ini menampilkan sikap terbaik:
https://twitter.com/yadoya_nizato/status/1275277667160342528
Taman hiburan itu akan meneruskan tantangan tersebut sampai 17 Juli. Jadi jika Anda berada di Jepang dan bisa memasang muka serius dalam keadaan apapun, inilah kesempatannya.
Aturan jangan teriak—sekaligus menggunakan masker—dimaksudkan sebagai cara menghentikan potensi keluarnya percikan air liur dari mulut pengunjung dengan kecepatan 128 kilometer per jam.
Tentu sulit mewajibkan aturan ini—dan menurut pengelola taman hiburan kepada Wall Street Journal, orang yang melanggar tidak akan dihukum.
Rangkaian upaya ini ditempuh pengelola taman hiburan agar para pengunjung dapat kembali mengunjungi tempat rekreasi itu, dan meyakinkan mereka bahwa keselamatan pengunjung adalah aspek yang diseriu
Merespons anggapan bahwa mustahil bisa tetap kalem saat menumpang roller coaster, pihak pengelola taman hiburan merilis sebuah video yang menampilkan dua anggota direksi taman hiburan itu bersikap tenang ketika roller coaster meluncur.
Dalam video yang menjadi viral itu, kedua pria tersebut tampak mengenakan pakaian formal dan masker—salah satunya bahkan memakai jas dan dasi.
Dengan tenang dia menata rambutnya setelah roller coaster merosot dan terlihat cenderung bosan. Adapun rekannya memegang besi penahan dengan kencang.
Penonton video bisa melihat tubuh mereka berguncang selagi wahana itu berputar dan berkelok. Walau demikian, mereka tetap anteng dan diam selama empat menit.
Pada akhir video, sebuah pesan muncul: "Mohon berteriaklah di dalam hati".
Selama beberapa bulan terakhir, tingkat penularan virus corona di Jepang relatif rendah, walau kasus positif di Tokyo melonjak akhir-akhir ini.
Negara itu mencatat ada lebih dari 20.000 kasus Covid-19 dan kematian mencapai 982 orang, menurut Universitas Johns Hopkins.