WHO Sebut Ada 100 Lebih Kasus Baru Corona di Beijing

Kondisi Beijing, China, pada Januari 2020
Sumber :
  • Dok. Muhammad Taufiqurrahman

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 100 kasus baru virus Corona di Beijing, China. Hal itu diungkapkan WHO pada konferensi virtual, Senin 15 Juni 2020.

Menurut WHO, dikutip dari Channel News Asia, karena karantina wilayah atau lockdown mulai dilonggarkan dan negara-negara di Eropa juga mencabut pembatasan aktivitas, Organisasi Kesehatan Dunia itu lalu memperingatkan negara-negara untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kebangkitan wabah Covid-19.

Meski memahami tidak ada kematian baru yang dilaporkan sejauh ini di ibu kota China itu, mengingat ukuran dan konektivitas Beijing, wabah tersebut menurut WHO, menjadi perhatian.

"Bahkan di negara-negara yang telah menunjukkan kemampuan untuk menekan transmisi, negara-negara harus tetap waspada terhadap kemungkinan kebangkitan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada konferensi pers virtual.

Menurut Tedros, pekan lalu, China melaporkan sekelompok kasus baru di Beijing, setelah lebih dari 50 hari tanpa kasus di kota itu. Lebih dari 100 kasus kini telah dikonfirmasi. 

"Asal dan luasnya wabah sedang diselidiki," ujar dia.

Virus itu muncul pertama kali di Wuhan, China pada akhir 2019. Sejak itu, transmisi lokal turun hingga mendekati nol ketika krisis menghantam seluruh dunia.

Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan, negara-negara yang telah menerapkan tindakan cepat dan komprehensif mencegah penyebaran virus, umumnya masih dapat terjangkit kasus baru.

"Beijing adalah kota besar dan kota yang sangat dinamis dan terhubung, jadi selalu ada kekhawatiran," katanya.

Ryan menambahkan, WHO telah menawarkan bantuan dan dukungan kepada otoritas China yang tengah menyelidiki kasus baru itu, seiring proses investigasi yang terus digalakkan.

"Klaster seperti ini adalah masalah dan perlu diselidiki serta dikendalikan. Itulah yang sedang dilakukan pihak berwenang Tiongkok," tutur Ryan.