Warga Kanada Ogah Biayai Pengamanan Harry-Meghan dari Pajak
- metro
VIVA – Lebih dari 80.000 warga Kanada telah menandatangani petisi yang menyerukan agar Pangeran Harry dan Meghan Markle membayar biaya keamanan mereka sendiri. Pasangan yang memilih untuk mundur dari keluarga Kerajaan Inggris itu kini dilindungi oleh tim terdiri dari enam orang pengawal Inggris dan Canadian Mounties.
Petisi tersebut muncul dan memicu kekhawatiran di kalangan juru kampanye dan para anggota parlemen, setelah terungkap bahwa biaya keamanan Pangeran Harry dan istrinya mencapai Rp 110 miliar per tahun.
Protes juga muncul setelah beberapa ahli mengungkapkan pasangan ini bisa menelan biaya hingga Rp 5 miliar untuk memindahkan harta bernilai tinggi, dari Windsor ke Vancouver. First Move International memperkirakan premi asuransi untuk mengirimkan karya seni, perhiasan dan barang pribadi mereka saja membutuhkan biaya sebesar Rp 3.5 miliar.
Canadian Taxpayers Federation meluncurkan petisi ketika Laurel Collins, seorang anggota parlemen untuk Victoria di Pulau Vancouver, bergerak menyuarakan pengeluaran yang berjumlah besar itu.
"Saya berharap mereka berencana menutupi biaya keamanan mereka. Ketika berbicara tentang uang yang dihabiskan pemerintah dan pembayar pajak, penting bagi kita untuk menempatkan hal ini dalam konteks dan memikirkan prioritas kita," ujar Collins, dilansir The Sun, Jumat 24 Januari 2020.
Dalam enam hari, petisi tersebut sudah didukung 80 ribu orang yang menyerukan bahwa tidak akan ada dukungan pembayar pajak untuk pasangan Harry-Meghan. Petisi ini juga didukung oleh jajak pendapat yang mengungkapkan bahwa 73 persen warga Kanada tidak mau berkontribusi apa-apa terhadap biaya tersebut.
Warga Kanada mengaku senang menyambut kedatangan Duke dan Duchess di Kanada tapi menegaskan bahwa para pembayar pajak tidak boleh dipaksa untuk mendukung mereka selama tinggal di Kanada.
"Pandangan kami adalah bahwa Perdana Menteri Trudeau perlu menghormati keinginan Kanada dan menjelaskan bahwa sementara Duke dan Duchess diterima di sini, mereka harus membayar dengan cara mereka sendiri," ujar Juru Bicara Federasi, Aaron Wudrick.