Roket Katyusha Gempur Zona Kedubes AS, Dulu Andalan Uni Soviet

Roket Katyusha saat digunakan Uni Soviet pada Perang Dunia Kedua
Sumber :
  • RIA Novosti archive

VIVA – Sistem peluncur roket Katyusha diidentifikasi sebagai roket penyerang wilayah militer sekaligus lokasi kantor Kedubes AS di Baghdad, Irak, pada Rabu malam, 8 Januari 2020. Setidaknya dua hingga tiga roket diluncurkan, dan menyebabkan sejumlah ledakan di wilayah yang didiami kebanyakan pasukan NATO itu, sebagaimana dikutip dari laman ABC News.

Roket Katyusha sudah muncul sebagai senjata pada Perang Dunia II. Saat itu, Uni Soviet menjadikan sebuah situs pertahanan di hutan bagian timur Orsha pada Juli 1941 untuk melawan Jerman. Mereka memiliki senjata yang pada saat itu dianggap relatif baru bernama peluncur roket BM-13 yang kemudian disebut dengan Katyusha.

Roket Katyusha karena itu dianggap menjadi senjata penting yang muncul di era PD II. Sebagaimana senjata tank legendaris Rusia T-34 yang merupakan simbol kemenangan di Rusia.

Katyusha adalah nama tak resmi peluncur roket perang itu yang awalnya bernama BM-13 kemudian menjadi BM-8 lalu BM-31 dan berkembang terus-menerus hingga saat ini. Bunyinya disebut-sebut bak organ Stalin, dikutip dari War History Online.

Sementara itu, pengembangan senjata roket oleh Uni Soviet sudah dilakukan sejak awal tahun 1920-an dengan keberadaan Gas-Dynamic Institute, yang dilanjutkan dengan Rocket Research Institute. Pengembangan roket ini terus berlanjut hingga kemudian menjadi senjata yang bisa dibeli negara-negara dunia untuk meningkatkan kekuatan militernya. (ren)