Konflik Iran-AS, Menlu Retno Minta Semua Pihak Menahan Diri

Menlu Retno Marsudi
Sumber :
  • VIVAnews/Dinia Adrianjara

VIVA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan, Kementerian Luar Negeri RI akan segera menggelar rapat dengan para duta besar RI di kawasan Irak dan Iran. Hal ini dilakukan menyusul memanasnya hubungan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) belakangan ini.

"Sebentar lagi kita mau melakukan rapat koordinasi karena ada perkembangan terbaru yang terjadi di kawasan Iran dan Irak. Kebetulan para duta besar RI sedang berada di Jakarta. Kita sebentar lagi akan melakukan rapat koordinasi dengan duta besar kita di Tehran, di Baghdad," kata Retno di Kantor Kemenlu, Rabu, 8 Januari 2020

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, Indonesia akan melakukan koordinasi juga dengan Dewan Tetap Keamanan PBB di New York. Sebab, dalam hal ini anggota tetap Dewan Keamanan di PBB memiliki tanggung jawab terkait kondisi keamanan dunia.

"Watap (wakil tetap) kita di New York karena watap di New York adalah yang bertanggung jawab di pembahasan-pembahasan di PBB terutama di DK PBB sehingga kita akan mendengarkan dulu perkembangan terakhir seperti apa," ujar Retno.

Retno menambahkan, saat ini bagi Indonesia yang terpenting adalah keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di daerah yang sedang bersitegang. Retno meminta pihak yang terlibat untuk menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang semakin memperparah keadaan.

"Kalau bicara mengenai concern, kita sangat concern terhadap perkembangan situasi yang terjadi saat ini. Dan concern ini kita sudah sampaikan kepada pihak Amerika dan juga Iran, dengan satu harapan bahwa kita berharap semua pihak yang terkait dapat menahan diri sehingga tidak terjadi eskalasi yang lebih buruk lagi," ujarnya.

Retno mengatakan, apabila kedua negara tersebut baik Iran ataupun Amerika tidak dapat menahan diri maka akan menimbulkan dampak negatif. Salah satunya yakni berdampak negatif juga pada perekonomian dunia.

"Kita tahu kalau terjadi eskalasi yang tinggi maka dampaknya tidak akan dapat terlokalisir, dampaknya pasti akan dirasakan baik oleh kawasan maupun oleh dunia, termasuk ekonomi dunia yang tanpa terjadinya eskalasi sudah cukup tertekan saat ini," ujar Retno.