Pemilu Israel Digelar, PM Netanyahu Diprediksi Menang Tipis

PM Israel Benyamin Netanyahu sampaikan janji kampanye 2019
Sumber :
  • Video CNN

VIVA – Sekitar 68 persen dari 5,88 juta pemilih yang memenuhi syarat di Israel dan pemukiman ilegal Tepi Barat diperkirakan akan memberikan suara dalam pemilu Israel untuk memilih perdana menteri yang akan menjadi pemimpin ke-22 negara itu.

Sebanyak 11.163 tempat pemungutan suara (TPS) dibuka sejak pukul 07.00 dan akan ditutup pada pukul 22.00 waktu setempat. Sementara itu, 31 pihak akan bersaing untuk mendapatkan 120 kursi parlemen.

Ini adalah kali pertama dalam sejarah Israel bahwa dua pemilihan diadakan pada tahun yang sama, setelah Perdana Menteri Benyamin Netanyahu gagal membentuk pemerintahan setelah pemilu 9 April 2019 lalu.

Pada pemilu kali ini, pemimpin partai sayap kanan Likud yang juga Perdana Menteri terlama Israel, Benyamin Netanyahu akan bersaing dengan lawan terberatnya selama bertahun-tahun yakni Benny Gantz dari Partai Biru dan Putih.

"Ada banyak pertanyaan tentang masa depan politik Netanyahu. Jika dia kalah, masa depannya akan semakin tidak pasti," kata analis politik Israel, Mayer Cohen, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa 17 September 2019.

Menurut analis, pemilihan umum kali ini diperkirakan akan dimenangkan tipis oleh Likud dengan 32 kursi, dibandingkan Partai Biru dan Putih yakni 31 kursi.

Untuk memenangkan masa jabatan kelimanya, Netanyahu membutuhkan dukungan berkelanjutan dari faksi sayap kanan yang sebelumnya dia andalkan untuk mendapatkan ambang 61 kursi bagi mayoritas. Sementara Gantz membutuhkan dukungan dari blok tengah-kiri di antara pihak-pihak lain untuk mencapai hal yang sama.

Tetapi sementara Netanyahu mungkin memenangkan kursi terbanyak, dia diperkirakan akan sulit mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan koalisi sayap kanan. (ren)