Massa Demonstran Hong Kong Minta Tolong ke Donald Trump

Demonstrasi pro demokrasi Hong Kong minta Donald Trump bantu mereka
Sumber :
  • Video BBC

VIVA – Massa demonstrasi pro demokrasi Hong Kong meneriakkan agar Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantu mereka. Hal tersebut disuarakan pada saat mereka melakukan pawai demonstrasi ketika mendekati gedung kantor konsulat jenderal Amerika Serikat di Hong Kong.

Dilansir laman BBC, gelombang protes yang terjadi di Hong Kong sudah memasuki pekan ke-14. Para demonstran menuntut agar pemimpin Hong Kong yang dianggap diintervensi terlalu banyak oleh China segera mengundurkan diri.

Sementara China lebih awal sudah memperingatkan agar tak ada negara asing satu pun yang ikut campur urusan Hong Kong dengan China. Hong Kong sejak diserahkan Inggris diketahui adalah bagian China namun menjadi wilayah administratif yang otonom. Di mana China disebutkan memberikan keleluasaan dalam sistem pemerintahan termasuk pemilihan secara demokratis untuk Hong Kong. Namun adanya aturan baru dari China yang ingin mengubah soal sistem dan syarat calon dalam pemilihan membuat masyarakat Hong Kong tak terima.

Pawai demonstran pro demokrasi pada Minggu, 8 September 2019 tersebut menyanyikan yel-yel agar AS membebaskan Hong Kong dari China. Mereka juga membawa dan melambai-lambaikan bendera AS.

Massa meminta AS membantu meloloskan Undang Undang Demokrasi dan HAM Hong Kong. Aturan itu akan mewajibkan AS mengeluarkan semacam sertifikasi kepada Hong Kong sebagai wilayah otonom dalam hal mitra perdagangan mereka. Implikasinya, AS bisa memberikan sanksi kepada pejabat dan otoritas China bila mereka terbukti menghalangi kebebasan berpendapat di Hong Kong.

Massa juga sempat menyanyikan lagu kebangsaan AS, The Star-Spangled Banner. "Presiden Trump tolong bebaskan Hong Kong," tertulis di salah satu spanduk besar yang mereka bawa.

Diketahui AS dan China pada saat ini sedang dalam ketegangan perang dagang. Hal tersebut mengait soal negosiasi tarif dagang antara dua negara kekuatan dunia itu yang tak kunjung menemukan kata sepakat.