Fakta-fakta Baru Terungkap di Balik Kebakaran Hutan Amazon

Sungai dengan air yang mendidih di Sungai Amazon.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Brasil saat ini tengah berjibaku untuk memadamkan kebakaran hutan hujan tropis terluas dunia milik negara itu yakni hutan Amazon yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Kebakaran hutan hujan tropis terluas yang disebut sebagai paru-paru dunia itu juga menarik perhatian dunia termasuk pemimpin negara, aktivis, figur publik. Termasuk para artis dunia yang turut menyuarakan penanganan cepat atas kebakaran yang luasnya kian bertambah itu.

Apa saja fakta-fakta terbaru di balik kebakaran hutan Amazon yang meresahkan tersebut?

Pertama, kebakaran hutan Amazon kali ini adalah yang paling aktif titik apinya sebagaimana dipantau satelit NASA sejak tahun 2010. NASA menggunakan MODIS sensors untuk mendeteksi hawa panas yang tak biasa di duni sejak tahun 2003. Saat diaktifkan, wilayah Amazon langsung tertangkap fokus deteksi.

Kedua, negara-negara maju yang tergabung dalam kelompok G-7 memberi bantuan senilai £18 juta. Dilansir The Guardian, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi motor dan inisiator dijadikannya kebakaran hutan Amazon menjadi agenda prioritas dalam pertemuan G-7.

Ketiga, Presiden Brasil Jair Bolsonaro malah menolak bantuan dari negara G-7. Bahkan dilansir Metro, Bolsonaro malah sinis dan menyarankan Eropa menggunakan dana itu untuk melakukan reboisasi di benua Eropa saja.

Keempat, menurut organisasi lingkungan dan konservasi alam dunia WWF menurut situs resminya, kebakaran Amazon termasuk dampak langsung dari tingginya deforestasi di kawasan tersebut untuk keperluan lahan pertanian dan peternakan. Kondisi ini menjadikan krisis bertambah dan skala kebakaran yang makin besar.

Kelima, ekosistem hutan Amazon sangat kaya. Luas Amazon bahkan sebenarnya membentang di teritori sembilan negara termasuk Brasil, Peru, Kolombia, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname dan French Guyana. Namun Brasil memang memiliki wilayah terbesar dari Amazon sekitar 60 persennya.

Keenam, dilansir dari laman web resmi Conserve-Energy Future, hingga seperempat bahan dasar obat-obatan yang digunakan Barat saat ini aslinya didapatkan dari hutan Amazon. Tidak kurang dari 120 produk farmasi berasal dari tumbuhan yang ada di Amazon. Sementara 70 persen dari tanaman obatnya disebutkan bisa digunakan untuk pengobatan sel kanker.

Ketujuh, hutan Amazon diberi julukan paru-paru dunia lantaran hutan tropis ini menyumbang hingga 20 persen oksigen secara global.