Setelah 4 Bulan Ditutup, Masjid Al Hikmah New York Dibuka Lagi

Masjid komunitas Indonesia di New York, Amerika Serikat, Al-Hikmah
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Infeksi COVID-19 di negara bagian New York mulai terkendali. Masjid Indonesia di kota New York mulai dibuka kembali untuk pertama kalinya setelah hampir empat bulan ditutup. Kota New York City menjadi salah satu wilayah di Amerika Serikat yang paling terakhir melakukan pelonggaran aktivitas warganya akibat pandemi COVID-19. Saat ini, kota New York City masih dalam fase 2 dari 4 fase yang di rencanakan.

Baca juga: Menkes New Zealand Mundur Akui Blunder Soal COVID-19, Menkes RI?

Pada fase kedua ini, yang dimulai sejak 22 Juni 2020 lalu, tempat-tempat ibadah sudah bisa dibuka namun jumlah warga yang diperbolehkan maksimal hanya 25 persen dari kapasitas ruangan. Selain itu, masker dan social distancing pun harus diberlakukan, seperti yang dilaporkan kontributor tvOne di New York City, Yanri Subekti. Warga muslim Indonesia pun sangat senang dengan dibukanya kembali, satu-satunya masjid Indonesia yang terletak di Queens kota New York tersebut. Salat Jumat pada 3 Juli 2020 lalu, sudah mulai bisa dilakukan di masjid ini.

Baca juga: Nekat, Pria Ini Lancarkan Aksi Menjambret di Kantor Polisi

Meski begitu, jumlah jamaah masih dibatasi serta diwajibkan memakai masker, hand sanitizer, wudhu sebelum masuk ruangan dan harus mengecek temperatur suhu tubuh  terlebih dahulu. Jarak antar shaff pun telah ditentukan. Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus yang mematikan tersebut. "Alhamdulillah hari ini hari Jumat yang pertama kali kita buka secara official yaitu di Masjid Al-Hikmah di Queen New York ini, karena sebelumnya ditutup pertengahan Maret. Dan Alhamdulillah ini Insya Allah kerinduan masyarakat pada masjid rumah Allah luar biasa tapi kita batasi," ungkap Imam Masjid Al-Hikmah New York, Arifin Jayadiningrat.

"Senang sekali, kebetulan memang yang ditunggu-tunggu oleh jama'ah ini karena sudah selama 4 bulan masjid ini ditutup dan kebanyakan jama'ah ini benar-benar merindukan. Kita sudah terbiasa seperti ada di rumah sendiri gitu, jadi benar-benar ditunggu," ujar jamaah Masjid Al-Hikmah, Boyke Faber.

New York sempat menduduki urutan pertama sebagai wilayah paling banyak terdeteksi warganya menjadi korban COVID-19. Gubernur New York, Andrew Cuomo menegaskan sangat berhati-hati melonggarkan aktivitas warganya saat pandemi mereda.

Tiga hari terakhir ini, jumlah warga Amerika Serikat yang terinfeksi kembali melonjak menembus 50 ribu dalam satu hari atau terbesar sejak pandemi berlangsung di negara adidaya tersebut.

Hingga Jumat malam waktu setempat, warga Paman Sam yang terinfeksi sebanyak 2.890.588 dan bertambah kasus baru sebanyak 54.904 dari sehari sebelumnya. Sementara itu jumlah yang meninggal dunia sebanyak 132.101 orang atau bertambah sebanyak 616 orang.