Arab Saudi Batasi Jumlah Jemaah Haji, WHO: Ini Pilihan Sulit
- Darmawan/MCH2019
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik keputusan Arab Saudi untuk membatasi jumlah jemaah haji tahun ini karena pandemi coronavirus. Sehingga memungkinkan sejumlah peziarah dari berbagai negara yang saat ini berada di wilayah Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Dalam konferensi pers Rabu, 24 Juni 2020, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan ketika beberapa negara mulai membuka kembali aktivitas masyarakat dan perekonomian, maka pertanyaan penting yang sering muncul adalah tentang bagaimana mengadakan pertemuan dalam jumlah besar orang dengan aman.
"Ini terutama berlaku untuk salah satu pertemuan massa terbesar di dunia, ibadah haji tahunan," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanum dilansir Arabnews.
Tedros mengatakan keputusan Arab Saudi tetap menggelar ibadah haji dengan jumlah jemaah yang sangat terbatas dibuat berdasarkan penilaian risiko dan analisis skenario sesuai dengan pedoman WHO untuk melindungi keselamatan para peziarah dan meminimalkan risiko penularan.
"WHO mendukung keputusan ini. Kami memahami bahwa itu bukan keputusan yang mudah untuk dibuat, dan kami juga mengerti itu adalah kekecewaan besar bagi banyak Muslim yang menantikan untuk melakukan ibadah haji mereka tahun ini," kata Tedros
"Ini adalah contoh lain dari pilihan sulit yang harus dilakukan semua negara untuk mengutamakan kesehatan," tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah memutuskan bahwa ibadah haji tahu 1441 Hijriah/2020 tetap diadakan dengan jumlah jemaah yang sangat terbatas
Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat. Selain itu, sambil mengamati semua langkah-langkah pencegahan dan protokol jarak sosial yang diperlukan untuk melindungi dari risiko penularan virus, sesuai dengan ajaran Islam dalam menjaga kehidupan manusia.
Pemerintah Arab Saudi menegaskan penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas utama untuk menjaga keselamatan para peziarah sampai mereka kembali ke negara asal mereka dengan selamat.