Monyet Pemabuk Ngamuk Kehabisan Miras di India, 250 Orang Luka
- Daily Mail
VIVA – Seekor monyet pengonsumi minuman keras tiba-tiba mengamuk, menyebabkan satu orang tewas dan 250 lainnya luka-luka, setelah marah karena persediaan minuman kerasnya habis di India.
Monyet pemabuk yang dikenal sebagai Kalua itu sebelumnya adalah hewan peliharaan seorang okultis yang memberinya minuman keras di rumahnya di Mirzapur, Uttar Pradesh. Namun setelah pemiliknya meninggal, hewan itu tak lagi mendapatkan persediaan minuman keras dan mulai berkeliaran di jalanan sambil mengamuk.
Primata berjenis simian itu menargetkan perempuan dan anak perempuan pada khususnya. Karena amukan primata itu, belasan anak-anak membutuhkan operasi plastik karena bekas luka cakaran taring. Hewan itu kini telah ditangkap dan disimpan di penangkaran selama sisa hidupnya.
Baca Juga: Polisi Grebek Kelompok John Kei di Bekasi, 22 Orang Diamankan
Monyet berumur 6 tahun itu akhirnya ditangkap dan diseret ke Kebun Binatang Kanpur, di mana ahli zoologi menemukan bahwa dia bukan hanya pecandu alkohol, tetapi dia juga menolak untuk makan sayuran.
Para ilmuwan percaya bahwa okultis juga memberi makan daging monyet, yang menjadi kemungkinan penyebab kemarahannya yang tak kenal lelah. Juga dicatat bahwa monyet memiliki kecenderungan untuk menyerang zookeepers perempuan dan juga akan menyerang monyet lain jika dimasukkan ke dalam kandang yang sama.
Oleh karena itu telah diputuskan bahwa Kalua akan tetap terkunci di dalam kandang di kebun binatang selama sisa hidupnya.
Ini adalah insiden yang terbaru dari sejumlah cerita mengejutkan tentang monyet yang muncul dari India. Pada akhir bulan lalu, seorang pekerja kesehatan India dikerumuni oleh sekelompok primata yang mencuri sampel darah coronavirus, memicu kekhawatiran mereka akan menyebarkan penyakit ini.
Setelah melarikan diri dengan tiga sampel di Meerut, dekat New Delhi, monyet-monyet berlari ke pohon terdekat dan satu kemudian mencoba mengunyah perampasannya. Kotak-kotak sampel kemudian ditemukan dan tidak rusak, kata pengawas perguruan tinggi Meerut Medical Dheeraj Raj ,setelah rekaman itu beredar di media sosial.