Kasus COVID-19 Mumbai Lampaui Wuhan, India 5 Besar Terparah Corona
- bbc
Kota sentra keuangan India, Mumbai, mencatat 51.000 kasus positif virus corona yang melampaui jumlah kasus di Wuhan, China, tempat Covid-19 muncul pertama kali.
Laporan ini mengemuka tatkala India mencatat peningkatan jumlah kasus yang mencapai 276.146, terbanyak kelima di dunia.
Dari jumlah itu, sebanyak 90.000 kasus di antaranya berasal dari Maharashtra, negara bagian yang beribukota Mumbai.
Peningkatan kasus juga terjadi di ibu kota India, Delhi. Sejumlah pejabat memperkirakan lebih dari setengah juta kasus akan muncul di kota tersebut pada akhir Juli mendatang.
- WHO: Pandemi Covid-19 `memburuk`, bukan saatnya bersantai
- Kebijakan `lockdown` India menewaskan ratusan orang, tapi bukan karena virus corona
- Virus corona diperkirakan muncul di Wuhan lebih awal pada Agustus 2019
- Apa strategi Kerala, negara bagian India yang dipimpin Partai Komunis, yang `sukses tekan` wabah virus corona
Rangkaian laporan itu bertepatan dengan keputusan pemerintah India untuk melonggarkan pembatasan sosial setelah memberlakukan karantina wilayah secara ketat.
Pada Senin (08/06), pusat perbelanjaan, rumah ibadah, dan perkantoran diizinkan untuk kembali buka. Sebelumnya, pertokoan, pasar, dan layanan transportasi diperbolehkan untuk beroperasi.
Namun, sejumlah pakar mengatakan tidak ada opsi lagi selain mencabut karantina wilayah alias lockdown, mengingat langkah itu menyebabkan kesulitan ekonomi di India.
Jutaan orang telah kehilangan pekerjaan mereka, roda bisnis berhenti berputar, dan kekhawatiran terjadinya kelaparan mendorong buruh harian meninggalkan kota-kota—sebagian besar berjalan kaki karena layanan transportasi publik dihentikan.
Banyak dari mereka meninggal dunia akibat keletihan dan kelaparan.
Selama berpekan-pekan, rendahnya jumlah kasus positif Covid-19 di India membingungkan para pakar. Meski populasi di India padat dan pendanaan rumah sakit umum tergolong minim, jumlah kasus positif dan angka kematian tidak meningkat.
Kurangnya tes massal menjelaskan mengapa jumlah kasus positif tetap rendah, namun tidak bisa mengungkap mengapa angka kematian rendah.
Banyak kalangan berharap kasus-kasus Corona yang tidak terdeteksi di India tidak cukup parah sehingga memerlukan perawatan rumah sakit.
Akan tetapi, jumlah peningkatan kasus menunjukkan bahwa India mungkin mengalami kenaikan yang telat, menurut para pakar.
Yang memprihatinkan, meskipun sejumlah negara bagian menggunakan periode `lockdown` guna memperkuat fasilitas kesehatan, banyak pasien dengan gejala-gejala seperti Covid-19 ditolak oleh sejumlah rumah sakit di kota besar.