China Peringatkan Inggris Tak Usah Ikut Bikin Panas Konflik Hong Kong
- VIVA / Citra A. Koesoema
VIVA – China tampak sadar banyak pihak yang akan ikut campur terkait konflik di Hong Kong, baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. Setelah Amerika Serikat, kini China mengeluarkan peringatan keras bagi pemerintah Inggris.
Peringatan China itu disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada Selasa 9 Juni 2020. Sebelumnya, Inggris yang pernah menjadi penguasa Hong Kong mengritik langkah Beijing yang tampak mengancam kedaulatan bekas negara kol0ninya tersebut.
"China tidak pernah melakukan interfensi terhadap isu internal Inggris Raya," kata Wang Yi kepad Sekretaris Kementerian Luar Negeri Inggris, Dominic Raab lewat sambungan telefon.
Hong Kong sendiri memang masih terikat dengan China saat ini. Hong Kong akan menyandang status semi-otonom selama 50 tahun sejak kembali menjadi bagian dari China pada tahun 1997. Dengan kata lain, pada 2047 Hong Kong akan merdeka.
Kondisi di Hong Kong kembali memanas setelah China akan menerapkan Undang-undang Keamanan Negara. Hal itu dianggap rakyat Hong Kong sebagai akal-akalan untuk mengekang hak otonomi dan kebebasan beraktifitas warga Hong Kong.
Yang membuat kondisi di Hong Kong semakin memanas, beberapa negara yang notabene-nya menjadi 'musuh' China ikut campur. Selain Inggris, dukungan kepada Hong Kong juga diberikan Australia, Kanada dan tentunya Amerika Serikat.