Tidak Bisa Belajar Online, Siswi di India Bunuh Diri
- Pexels
VIVA – Sejumlah sekolah di Kerala, India, telah memulai proses belajar online pada Senin 1 Juni 2020. Akan tetapi, ada seorang siswi kelas 10 dari distrik Malappuram merasa putus asa.
Sebab, siswi yang tidak dipubikasikan identitasnya itu tidak memiliki gawai seperti ponsel pintar dan laptop dirumahnya. Bahkan, televisi dirumahnya tidak dapat berfungsi.
Menurut laporan NDTV, siswi tersebut telah menghilang dari rumahnya sejak Selasa pagi, 2 Juni 2020. Saat ditemukan di dekat rumahnya pada sore hari pukul 03.30, tubuhnya sudah hangus tak bernyawa.
Kepolisian setempat menyebut, siswi tersebut tampaknya telah melukai dirinya sendiri. Padahal, di sekolah, ia dikenal sebagai pelajar yang teladan.
Baca Juga: Gempa Kuat 6,8 Skala Richter Guncang Chile
"Televisi di rumah rusak. Dia mengatakan pada saya televisi di rumah perlu diperbaiki, kami juga tidak mampu membeli ponsel pintar. Saya tidak tahu mengapa dia melakukan ini (bunuh diri)," kata ayah korban
Sebelum siswi tersebut mengakhiri hidupnya, sang ayah telah menawarkan ponsel pintar pinjaman dari temannya. Selain itu, sang ibu yang baru melahirkan membuat keluarga tersebut tak memiliki uang cukup memfasilitasi putrinya belajar online.
"Keuangan keluarga sangat seret dan siswi itu sangat waswas dia tak bisa melanjutkan lagi pelajarannya atau sekolahnya karena terkena dampak. Laporan mengarah bahwa dia tak punya akses ke televisi atau kelas virtual sejak sekolah online dimulai," ujar pejabat kepolisian setempat.
Baca Juga: Kapan Sekolah Mulai Buka Jadi Polemik, Kak Seto Angkat Bicara
Sementara itu, Menteri Pendidikan untuk wilayah Kerala, C. Raveendranath mengaku, sudah mengetahui kasus ini. Namun, ia tidak mau menanggapi masalah ini lebih jauh dan hanya menegaskan bahwa tahun ajaran baru di Negara Bagian Kerala dimulai 1 melalui kelas online.
Berdasarkan data, diperkirakan ada puluhan murid di Kerala yang tak memiliki akses ke televisi atau gawai lain yang bisa mengakses internet. Pemerintah pun sedang berusaha untuk mendirikan beberapa pusat belajar atau meminjamkan laptop ke kelompok-kelompok kecil lewat bantuan donatur.