AS Bangun 8 Laboratorium Rahasia untuk Teliti Patogen Mematikan
- Freepik/freepik
VIVA – Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Amerika Serikat (DTRA) bekerja sama dengan pemerintah Ukraina antara tahun 2005-2014, untuk membangun atau memodernisasi laboratorium rahasia.
Laboratorium tersebut digunakan untuk menyimpan dan meneliti mikroorganisme parasit atau patogen berbahaya, seperti yang digunakan dalam senjata biologis.
Dikutip laman sputniknews, setidaknya delapan laboratorium semacam itu telah dibangun atau dimodifikasi, berdasarkan kontrak yang dimenangkan oleh Black & Veatch selaku perusahaan teknik utama AS. Di situs webnya, Black & Veatch mengkonfirmasi memenangkan kontrak dari DTRA dan membangun dua laboratorium Tingkat Keamanan 3 (BSL-3) di kota Kiev dan Odessa.
Baca Juga: Anies: Mal di Jakarta Buka 5 Juni, Itu Imajinasi
"Laboratorium BSL-3 secara khusus dirancang dan dibangun untuk mendukung penelitian patogen berbahaya, yang dapat terjadi secara alami atau diperkenalkan melalui serangan bioterorisme. Lab ini berfungsi sebagai lokasi sentral untuk penelitian, konsolidasi dan pelatihan tentang penanganan patogen berbahaya dengan cara yang tepat," tulis pernyataan Black & Veatch.
Sementara itu laboratorium serupa dibangun di Vinnytsia, Dnepropetrovsk, Transkarpatia, Lvov, Kharkiv, Kherson dan kawasan Ternopol. Secara resmi, DTRA menyebut program ini bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata pemusnah massal, menargetkan bentangan pasca-Soviet di mana banyak negara mempertahankan senjata biologis dan kimia.
Operasi DTRA di Ukraina ditundah pada tahun 2014, tetapi dilanjutkan pada 2016. Antara tahun 2016 dan 2019, Black & Veatch membangun Electronic Integrated Disease Surveillance System (EIDSS) dan Pathogen Asset Control System (PACS) di Ukraina, berdasarkan kontrak dengan agen AS.
Tahap baru dalam kerja sama antara Ukraina dan AS dalam agen biologis berbahaya dimulai setelah pasukan oposisi berhasil melakukan kudeta di negara itu dan menggulingkan pemerintah Presiden terpilih Viktor Yanukovych.
Pada saat itu, oposisi menerima dukungan luas, termasuk bantuan ekonomi dari Barat. AS juga memberikan dukungan, sementara Kiev sebagian besar telah mengikuti kebijakan luar negeri Washington, terutama mengenai hubungan dengan tetangganya, Rusia, sejak mereka merebut kekuasaan.