Kemlu Selidiki Video Penyiksaan dan Dibuangnya ABK WNI di Laut Somalia

Lagi, ABK dibuang di laut Somalia.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Penyiksaan dan pelarungan jasad warga negara Indonesia atau WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) ikan berbendera China kembali terjadi. Baru-baru ini kembali muncul sebuah video di media sosial yang merekam ABK asal Indonesia yang diduga mengalami penyiksaan, kemudian meninggal dunia dan dibuang ke laut.

Ada tiga cuplikan video berdurasi 29 detik yang diunggah akun Facebook Suwarno Cano Swe. Dalam keterangan video, para ABK tersebut disebut mengalami penyiksaan dan penganiayaan dengan berbagai benda keras seperti kayu, besi, botol kaca dan bahkan disetrum. ABK WNI yang meninggal dunia, kemudian dibuang di perairan Somalia.

"Detik-detik pelarungan ABK Indonesia yang dibuang di laut Somalia oleh kapal China dengan nama kapal Luqing Yuan Yu 623 dan perbudakan sekaligus penganiayaan main pukul tendang, pukul pakai pipa besi, botol kaca dan setrum pelumpuh," tulis akun Facebook tersebut yang dikutip VIVA, Senin, 18 Mei 2020.

Menanggapi hal ini, pihak Kementerian Luar Negeri telah melakukan konfirmasi informasi dengan menghubungi berbagai pihak baik itu melalui asosiasi pelaut dan perusahaan agen pengiriman ABK, termasuk pemilik akun Facebook untuk mendapatkan informasi lanjutan.

"Di saat yang sama, Menlu telah langsung menginstruksikan Duta Besar Ri di Beijing dan Nairobi, untuk mencari informasi lebih detail mengenai kejadian ini kepada otoritas setempat di China dan Kenya," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha.

Kemlu mencatat bahwa di akun Facebook tersebut, disebutkan jenazah adalah ABK warga negara Indonesia yang dilarung di laut Somalia dan bekerja di kapal Luqing Yuan Yu 623. Kemlu juga bekerja sama dengan pihak Kepolisian RI dan kementerian terkait untuk menelusuri informasi ini.

Pada video pertama terlihat salah satu ABK asal Indonesia yang mengalami kelumpuhan dan harus dibantu berdiri bahkan hingga harus digendong, karena sudah tidak dapat berdiri.

Di video yang kedua, terlihat salah satu ABK yang telah meninggal dunia telah ditutup dengan menggunakan kain selimut, serta diikat dengan tali berwarna merah.

Pada video terakhir, ABK yang telah meninggal dunia itu sedang diangkat di tepi kapal, terlihat beberapa orang dengan pakaian serba hitam yang sedang mengangkat jasad tersebut. Jasad yang telah terbungkus itupun kemudian dilemparkan ke lautan lepas. Tetapi ternyata bahan yang digunakan membuat jasad tidak tenggelam dan mengapung.

Pada keterangan video itu juga dijelaskan jika ABK asal Indonesia yang meminta untuk pulang justru dipindahkan ke kapal lain yaitu Lu Huang Yuan Yu 115.

"ABK Indonesia sakit dipaksa kerja tidak punya perikemanusiaan kakinya lumpuh tidak bisa berjalan, dan sampai meninggal dunia. Rekan-rekan kerja ABK tersebut sekarang dipindah ke kapal Lu Huang Yuan Yu 115, padahal mereka inginkan pulang tapi tidak di perbolehkan pulang. Mohon Viralllkan.. !!!!!" tutupnya.