Hati-hati, Banyak Warga Australia Keracunan Setelah Makan Jamur Liar

Jamur liar.
Sumber :
  • theguardian.com

VIVA – Otoritas Kesehatan Australia mendesak warganya untuk tidak mengonsumsi jamur liar terutama di tengah pandemi COVID-19, karena menyebabkan peningkatan jumlah orang sakit setelah mengonsumsi jamur mematikan tersebut.

Layanan informasi khusus melaporkan periode tersibuk dalam beberapa dasawarsa, termasuk pertanyaan-pertanyaan dari dokter gawat darurat setelah otoritas di Victoria mencatat delapan pasien rawat inap yang mengonsumsi jamur beracun dalam dua pekan terakhir.

"Kecuali Anda seorang ahli, jangan mengambil dan makan jamur liar di Victoria. Cuaca basah telah menumbuhkan banyak jamur, sementara ada banyak orang keluar dan masuk di taman dan jalan lokal yang berolahraga selama pembatasan coronavirus," kata Wakil Kepala Kesehatan Victoria, Angie Bone.

"Kematian dapat terjadi setelah 48 jam karena kerusakan hati yang serius. Jamur liar sangat beracun dan bertanggung jawab untuk 90 persen dari semua kematian akibat keracunan jamur," ujarnya, dilansir The Guardian, Rabu 13 Mei 2020.

Ahli Mikologi di Royal Botanic Gardens Victoria, Tom May, mengatakan banyak jamur beracun yang bernama death cap ini sangat mirip dengan varietas umum yang dijual di supermarket sehingga sulit diidentifikasi oleh warga biasa. Musim jamur biasanya tumbuh sekitar bulan April hingga bulan Juni di Australia.

"Kecuali jika Anda siap untuk menjadi ahli dalam mengidentifikasi jamur, maka memakan jamur liar yang Anda pilih bukanlah sesuatu yang harus dilakukan," ungkap May.

Baca: Putus Penyebaran Corona, Menkes Setujui PSBB di 7 Kabupaten/Kota