Dua Bulan Wabah Corona, Pengangguran di AS Ada 33 Juta Orang
- Instagram Visit Music City
VIVA – Virus corona COVID-19 sangat berimbas pada perekonomian di berbagai negara. Di Amerika Serikat kini menunjukkan bahwa sudah ada tiga juta tambahan orang baru yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu. Pandemi ini terus menimbulkan korban yang mengerikan di pasar tenaga kerja AS.
Kini telah lebih dari 33 juta orang Amerika yang menganggur telah mengajukan klaim dalam tujuh minggu terakhir. Angka-angka terbaru dari departemen tenaga kerja AS pada bulan Maret, tingkat pengangguran resmi di AS adalah 4,4 persen, mendekati level terendah di 50 tahun terakhir. Tapi para ekonom memperkirakan dengan kondiri sekarang ini bisa setinggi 20 persen.
Tidak hanya di Amerika, laju PHK telah membanjiri angka pengangguran negara di seluruh negeri. Sementara lebih dari satu juta orang di California Utara sekarang telah membuat klaim tunjangan asuransi pengangguran, setara dengan 20 persen dari tenaga kerja negara.
Dikutip dari The Guardian, Gubernur California, Gavin Newsom mengatakan sekitar 4 juta orang telah mendaftarkan diri di California dan dana tunjangan pengangguran negara di ambang kehabisan di tengah masih wabah Corona.
Hal itu juga turut dirasakan di Nashville, Tennessee, di mana dana perwalian kompensasi pengangguran juga hampir habis. Salah satu warga, Brenda Waybrant mengatakan dia masih menunggu asuransi pengangguran untuk masuk, meskipun dia mengajukan permohonannya pada 28 Maret lalu. Waybrant diberhentikan pada pertengahan Maret dari pekerjaannya di sebuah tempat acara di pusat Kota Nashville.
Kini seorang warga bernama Waybrant harus menunda pembayaran sewa dan mobilnya. Dia juga terpaksa menggunakan kartu kredit untuk membeli bahan makanan. Dia bilang dia khawatir akan mendapatkan bunga yang tinggi karena dia tidak bisa melakukan pembayaran kartu kredit.
"Ini sangat berantakan, dan saya berharap bahwa ketika kita keluar dari ini, kita dapat membangun kembali sistem sosial kita untuk benar-benar bekerja," kata Waybrant.
Seorang para pakar epidemiologi memperingatkan bahwa mungkin ada lebih banyak wabah, dan penguncian lebih lanjut, karena beberapa negara mengendurkan pembatasan karantina.
Wakil Ketua Institut Penelitian ADP Ahu Yildirmaz mengatakan 20 juta pekerjaan telah hilang dari sektor swasta pada bulan April 2020. Angka itu adalah kehilangan pekerjaan terburuk yang dicatat ADP sejak mulai menyusun laporan pada tahun 2002.
“Kehilangan pekerjaan dalam skala ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah total kehilangan pekerjaan untuk bulan April saja adalah lebih dari dua kali lipat dari total pekerjaan yang hilang selama resesi hebat," katanya.
Baca juga: Tak Serakah, Ibu yang Dapat PKH Ini Kembalikan Bansos Corona