Mengharukan, Nenek Rela Pakai APD Lengkap Demi Bisa Peluk Cucunya

Momen mengharukan nenek harus gunakan Alat Pelindung Diri lengkap peluk cucunya
Sumber :
  • Mirror.co.uk

VIVA – Rasa cinta seorang nenek kepada cucunya sepertinya tak bisa dihalangi apa pun. Bahkan untuk mengungkapkan perasaan tersebut, sang nenek rela berkorban apa pun untuk mengjangkau cucunya.

Hal ini juga yang tercermin dalam kisah Sheila Abbott, seorang nenek yang rela mengenakan alat pelindung diri lengkap dan tak menghalanginya bisa memeluk sang cucu, Mason.

Sheila Abbott tidak bisa memeluk keempat cucunya dengan leluasa, tetapi tetap melakoni hal-hal sulit yang harus dilakukan demi menjamin keselamatan kesehatan orang-orang yang dicintainya.

Baca juga: Pedas, Meme Kocak Sindir Roy Kiyoshi Kena Kasus Narkoba

Dan pengorbanannya itu pun tak sia-sia. Sang cucu termudanya, Mason bahkan memeteskan air mata saat bertemu dengan sang nenek.

Meski harus mengenakan satu set alat pelindung diri (APD) yang menyulitkan gerakan dan tubuhnya, Sheila tak pikir panjang untuk melakukannya demi melindungi cucunya dari risiko terkena virus corona.

Dengan kondisi yang sangat berisiko dalam pandemi wabah corona, Sheila yang merayakan ulang tahunnya ke 60 nekat berkunjung ke rumah putrinya, Stacey untuk berjumpa dengan cucunya.

"Aku pergi ke belakang rumah, mengenakan semua alat pelindung dan berdiri di sana sementara Stacey berkata kepada Mason ‘lihat ke luar, aku punya kejutan untukmu ',” ungkap Sheila yang dilansir Mirror.

"Ketika dia berlari ke arahku, aku benar-benar tidak bisa memeluknya, aku sangat emosional, seluruh tubuhku bergetar,” tambahnya.

"Awalnya saya tidak berpikir dia 100% yakin itu adalah saya, tetapi kemudian ketika saya memegangnya dia meletakkan tangannya di kedua sisi wajah saya dan menatap saya dan karena dia tahu saya adalah menangis,” ujar Sheila.

Baca juga: Viral Video Tangisan Kuntilanak Gegerkan Petugas COVID-19 Malaysia

“Aku sudah memasang APD begitu erat, dia hanya bisa menyentuh itu, aku memastikan tidak ada daging yang muncul. Tapi hanya untuk bisa me­­meluknya dan merasakan tangannya melalui setelan itu sepadan,” jelas­­­­ Sheila­­.

"Setelah itu aku berkata kepadanya, 'Mason, ini satu-satunya cara pengasuh bisa datang dan melihatmu untuk saat ini' dan dia berkata, 'Aku tahu pengasuh, karena kamu mati kalau tidak, kan?',” kata Sheila.

Bagi Sheila kondisi pandemi virus corona telah menghadirkan ketakutan tersendiri bagi keluarga besarnya. Sheila pun harus melewati momen hari ulang tahun ke 60 d disuasana karantina pandemi seperti ini

Putranya, Wayne dilarikan ke Rumah Sakit Royal Liverpool dengan ambulans setelah tertular virus dan menjadi sakit kritis.

“Dia pergi menonton laga Liga Champions, Liverpool melawan Atletico Madrid di Anfield dengan putranya Kai, yang berusia 10 tahun, dan beberapa hari kemudian dia berkata kepada saya,“ ibu, saya merasa benar-benar mengerikan’,” lanjut Sheila.

“Pacarnya Paula menelepon 111, lalu dia menelepon dokter, lalu aku menelepon dokter, lalu hari berikutnya aku menghabiskan dua jam berusaha mati-matian untuk menghubungi 111 lagi,” jelasnya.

“Tetapi saat itulah mereka akhirnya menjawab dan dia akhirnya dibawa masuk rumah sakit, sakit kritis. Dokter spesialis mengatakan kepadanya bahwa dia dua jam dari koma dan pada ventilator,” ujarnya.