India Longgarkan Lockdown, Warganya Malah Ribut Antre Beli Miras
- Pixabay
VIVA – Pemerintah India telah melonggarkan aturan lockdown untuk pertama kalinya dalam 40 hari terakhir. Namun hal ini justru mendatangkan kekacauan, setelah puluhan warganya saling berdesakan dan membuat keributan hanya untuk membeli alkohol.
Insiden terjadi awal pekan ini setelah puluhan orang mendatangi salah satu toko minuman keras untuk membeli alkohol. Bahkan keributan ini membuat polisi setempat harus mengeluarkan tongkat kayu untuk memukul mundur kerumunan orang yang tidak menjaga jarak sosial satu sama lain.
"Kami telah dalam kesendirian selama lebih dari sebulan. Alkohol akan memberi kita energi untuk menjaga jarak sosial selama pandemi," kata Asit Banerjee di Kolkata, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa 5 Mei 2020.
Di tempat lain seperti di Ghaziabad di negara bagian Uttar Pradesh, polisi menutup toko-toko segera setelah mereka membuka antrian panjang orang-orang yang menggunakan masker wajah, yang mengantre di sekitar blok pertokoan.
"Salah satu toko telah dibuka di pagi hari, tetapi kekacauan pecah ketika banyak orang berkumpul," kata seorang petugas polisi di Ghaziabad.
Meskipun ditutup, ratusan orang terus berkeliaran di jalan-jalan sekitar dan menunggu dengan harapan toko akan dibua kembali. Salah satu pelanggan beruntung yang berhasil membeli minuman keras, mengaku pergi ke sebuah toko sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat.
"Ada sekitar 20 hingga 25 orang di pagi hari, dan toko itu buka sekitar dua jam," katanya.
Di beberapa negara bagian termasuk Maharashtra, beberapa toko minuman keras tetap tutup di tengah kebingungan mengenai outlet mana yang diizinkan untuk dibuka. Di negara bagian lain seperti di Assam, toko telah dibuka beberapa hari sebelumnya.
Meskipun ilegal di beberapa negara seperti Gujarat, negara asal Perdana Menteri Narendra Modi, konsumsi alkohol telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir karena kelas menengah negara itu telah tumbuh.
Negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu dilaporkan mengonsumsi hampir setengah dari wiski dunia, meskipun banyak di antaranya pada kenyataannya adalah rum.