Spekulasi dan Teori 'Hilangnya' Kim Jong-un Beredar

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Sumber :
  • Telegraph

VIVA – Keberadaan dan kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tengah menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi sebab pada perayaan hari ulang tahun pendiri Korut Kim Il Sung yang diperingati setiap tanggal 15 April, tidak dihadiri oleh Kim Jong Un untuk pertama kalinya.

Namun media Daily NK yang berbasis di Seoul, mendapatkan informasi langsung yang memperkuat misteri keberadaan Kim. Laman tersebut mendapatkan informasi dari orang-orang di dalam Korea Utara, yang tinggal dekat perbatasan China dan menggunakan jaringan telepon seluler China.

Media itu menyebut bahwa Kim sedang melalui proses pemulihan di sebuah vila resor Gunung Kumgang, usia menjalani proses operasi kardiovaskular pada 12 April 2020 lalu di sebuah rumah sakit di Korea Utara. Namun hal ini juga menimbulkan spekulasi dan berbagai teori di masyarakat tentang kondisi Kim yang sebenarnya. Berikut ini 5 teori kondisi Kim Jong-un yang dilansir dari Asia Times.

1. Penyebaran virus Corona


Teori ini menyebut bahwa Korea Utara yang sebelumnya mengklaim tidak memiliki pasien virus Corona, sebenarnya memiliki begitu banyak korban sehingga Kim Jong-un dan negaranya terkejut melihat keadaan yang memburuk. Kemunculan rumor ini juga didukung dengan salah satu paragraf dalam pemberitaan Daily NK.

"Negara itu telah membatalkan kegiatan April Spring Friendship Art Festival dan Pyongyang Marathon, yang biasanya diadakan untuk merayakan ulang tahun Kim Il Sung."

"Pihak berwenang juga terus menekan larangan bepergian, sementara polisi dan pengawas lingkungan yang sangat ketat telah diperintahkan, untuk melakukan pengawasan dan memastikan semua rumah tangga di tiap wilayah mengikuti larangan tersebut," tulis Daily NK.

2. Kondisi Kesehatan Kim Jong Un

Berbagai outlet berita menyoroti ketidakhadiran Kim Jong Un di berbagai acara yang diadakan, sehingga mengisyaratkan bahwa dia sedang dalam kondisi yang kurang baik. Spekulasi kesehatan Jong Un juga beredar menyusul fakta tentang bobot tubuhnya, kebiasaannya sebagai perokok berat, dan Kim terdengar kehabisan napas ketika bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Zona Demiliterisasi beberapa waktu lalu.

3. Makeover untuk Kim
Kim Jong Un sedang mencoba untuk mengubah citranya, menghilangkan citra dinasti dan berubah menjadi dirinya sendiri. Hal ini juga didukung oleh beberapa pengamat di Pyongyang.

"Kim Jong Un ingin melepaskan diri dari masa lalu serta kepribadian tradisional Korea Utara. Pesannya adalah bahwa era Kim Jong Il dan Kim Il Sung sudah berakhir," kata salah satu pengamat sekaligus pembelot Korut, Ahn Chan-il.

"Dia ingin menemukan dan menunjukkan diri sebagai pemimpin yang modern dan kompeten, bukan keturunan dari pendahulunya. Dia ingin secara bertahap menurunkan gambaran dua pemimpin sebelumnya, karena bertentangan dengan agendanya untuk membuat Korut sebagai 'negara normal'" ungkapnya.

4. Kudeta

Teori kudeta ini juga mulai muncul di beberapa kalangan. Sementara Daily NK melaporkan bahwa pihak berwenang telah memerintahkan pabrik-pabrik di sana untuk menyiagakan dua hingga tiga orang untuk melindungi patung-patung pemimpin negara terdekat selama 'pekan keamanan khusus' yang berlangsung mulai 14 April 2020.

5. Bersembunyi
Teori yang terakhir ini mungkin terdengar agak tak masuk akal. Kim Jong Un memperhatikan bahwa mantan sahabatnya, Donald Trump, mulai kehilangan popularitasnya jelang pemilu presiden AS 2020 dari pesaingnya Senator Bernie Sanders.

Karena itu, Trump tentu membutuhkan pencapaian untuk mendongkrak kembali popularitasnya. Kim bisa saja berpikir bahwa Trump akan melakukan hal yang sama padanya, ketika membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani dengan menggunakan drone.

Kim mungkin berpikir bahwa peringatan ulang tahun Kim Il-sung pada 15 April lalu menjadi pilihan Trump yang paling menguntungkan untuk membunuh Trump dan memperoleh perhatian dari warga AS. Dengan demikian untuk mencegah hal yang tak diinginkan, Kim memutuskan untuk membatalkan acara dan bersembunyi di tempat yang tak diketahui.

Namun tentu saja semua teori di atas hanyalah spekulasi dan belum ada bukti kuat yang dapat dipertanggungjawabkan untuk membuktikan "teori-teori" itu.

Baca juga: Ditangkap Rabu, Pegiat Demokrasi Ravio Putra Dilepaskan Polisi