Jelang Ramadhan, Pasukan Afganistan dan Taliban Bentrok Lagi
- Wiremaninafghanistan
VIVA – Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda serta menjelang dimulainya bulan Ramadan, Afganistan justru terlibat bentrok dengan kelompok Taliban. Otoritas setempat mengatakan, bentrokan antara pasukan Afganistan dan gerilyawan Taliban tersebut menewaskan puluhan orang dalam 24 jam terakhir.
Bentrokan yang terjadi di sebuah pos pemeriksaan di tambang tembaga Mes Aynak di provinsi Logar timur pada Selasa malam itu menewaskan delapan anggota pasukan keamanan Afghanistan. Kelompok gerilyawan itu juga menyerang beberapa pos pemeriksaan di provinsi Sar-e-Pul utara dan menewaskan 11 anggota pasukan keamanan Afganistan, serta melukai 19 orang lainnya dan membuat satu orang ditangkap oleh Taliban, seperti dikutip dari France 24.
Serangan tersebut merupakan ancaman terhadap proses perdamaian yang sedang diupayakan. Taliban berulang kali menolak seruan pemerintah Afganistan untuk melakukan gencatan senjata, karena negara itu sedang berjibaku menangani penyebaran virus corona. Pembicaraan damai dan pertukaran tahanan beberapa waktu lalu sudah dilakukan dalam upaya mencari jalan damai untuk kedua pihak.
Setelah pengenduran serangan selama beberapa minggu menjelang penandatanganan perjanjian penarikan pasukan dengan AS pada Februari silam, Taliban kini melanjutkan serangannya terhadap pasukan Afganistan.
Amerika dan negara lain telah meminta Taliban untuk mengurangi serangan, dengan pertemuan komandan pasukan AS dengan pemimpin Taliban di Qatar pada bulan ini.
Amerika Serikat melalui Donald Trump, juga melakukan pembicaraan lewat telepon dengan pemimpin Qatar, Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dan kedua pemimpin sepakat untuk meminta Taliban mengurangi serangannya. Kementerian Dalam Negeri Afganistan mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa operasi militer di Logar telah mengakibatkan 20 orang pejuang Taliban tewas terbunuh. Sementara itu di provinsi Kandahar Selatan, bentrokan di tiga distrik menewaskan empat anggota pasukan keamanan Afghanistan dan 31 pejuang Taliban.
Kementerian Dalam Negeri juga mengatakan terdapat sebuah ledakan yang terjadi di jalanan di provinsi Ghazni pada Selasa malam dan menewaskan sedikitnya empat warga sipil, Taliban dituding menjadi dalang di balik ledakan ini. Namun, kelompok itu belum memberikan komentar mengenai tudingan tersebut.
Laporan: Dion Yudhantama