Isolasi Corona, Kisah Orang-orang Mulai Bicara dengan Diri Sendiri

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc
BBC
Instruksi jaga jarak sosial memisahkan orang secara fisik dari orang-orang di lingkaran pertemanannya.

Sejak pemberlakuan `lockdown` atau karantina wilayah, banyak orang yang terpaksa menyendiri. Perlukah mereka khawatir di kala mereka mulai berbicara dengan dirinya sendiri? Menurut Sue Elliott-Nicholls, jawabannya adalah tidak.

"Saya mulai bicara dengan diri saya sendiri," kata seorang teman yang tinggal sendirian.

"Maksudmu, kamu belum pernah melakukannya sebelumnya?" saya bertanya padanya. "Siapa yang kamu ajak bicara tentang masalahmu, memutuskan siapa yang akan datang ke perayaan Natal, mengatakan apakah bokongmu terlihat besar kalau menggunakan celana itu?"

Mungkin karena saya bekerja di rumah, saya suka berbicara dengan diri sendiri. Hanya belakangan ini, saya beberapa kali melakukannya bahkan ketika berada di luar rumah, saat saya berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Spencer Elliott
Berbelanja kebutuhan sehari-hari merupakan satu dari tak banyak kesempatan untuk ke luar rumah.

Perbincangan saya dengan diri sendiri di supermarket biasanya membosankan.

Saya: "Menurutmu kita perlu pisang lagi?"

Saya lagi: "Ya, bukan masalah, pasti akan ada yang makan."

Masih saya: "Benar, pisang tidak bisa lama dibiarkan tidak termakan."

Saya: "Tapi nanti mereka hanya akan makan supaya ada yang makan saja. Jangan lupa kita harus berhemat."

Saya lagi: "Poin bagus, jangan diambil kalau begitu?"

Saya (yakin): "Ya. Jangan dimasukkan ke keranjang."

Saya tidak mengatakannya secara langsung. Semua itu terjadi di kepala saya, tapi ada bagian yang terucap, semacam menggumam - hingga saya menyadari apa yang saya lakukan dan melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang mendengarnya. Lalu saya menutupinya dengan bernyanyi kecil, berharap tidak ada yang memerhatikan saya.

Saya juga kerap mendengar suami saya menggumam di lantai bawah. Saya tidak mendengarkannya, karena itu terdengar pribadi. (Bisa jadi dia sedang mengeluhkan saya.)

Spencer Elliott
Sue memberi saran untuk dirinya sendiri tentang baju apa yang sebaiknya ia kenakan.

Ibu saya yang berusia lanjut, pernah berbicara tentang hal terbaik dari kebiasaan berbicara dengan diri sendiri, yakni Anda tahu akan mendapatkan jawaban yang baik. Tapi ia juga menyebut itu sebagai salah satu pertanda awal akan kegilaan.

Benarkah? Saya tidak sepakat. Saya kerap berpikir bahwa dialog dengan diri sendiri membantu saya menjaga kewarasan.

BBC

Sebelum karantina wilayah, Georgia Maskery tidak punya kebiasaan berbicara dengan dirinya sendiri. Tapi sekarang ia menjadi motivator bagi dirinya sendiri.

"Saya selalu memulai dengan `Georgia`, karena dengan begitu rasanya ada orang lain yang berbicara pada saya," katanya.

"Saya selalu memotivasi diri sendiri untuk melakukan banyak hal. Saya harus memotivasi diri sendiri untuk memakai baju di pagi hari. Saya mau lari, tapi saya enggan. `Baiklah, Georgia, kamu mau lari atau tidak?` Lalu saya akan berkata `Ya ya saya mau lari,` meskipun saya sudah terlanjur mengunyah sarapan."

Lalu dialognya berlanjut, katanya:

"Begini, Georgia... apakah kamu akan lari?"

"Iya."

"Kamu yakin?"

"Tidak. Saya tidak yakin, karena sebenarnya,saya ingin sarapan dulu, karena siang hari nanti cuaca akan lebih cerah,"

Georgia Maskery
Georgia selalu berdiskusi dengan dirinya sendiri

Hal tersebut tidak terdengar seperti "pertanda gila" bagi saya, tapi lebih sebagai strategi untuk bertahan di masa sulit.

"Saya juga berpikir cara ini membuatmu merasa ada orang lain di rumah," kata Georgia. "Hal ini menjadi norma yang baru, yang terdengar gila. Saya merindukan teman-teman saya. Saya bicara dengan mereka lewat Zoom tapi saya rindu bertemu secara langsung."

"Saat saya bekerja sendirian, saya menjadi rekan kerja bagi diri saya - kami menjadi partner. Kami bekerja bersama: kami bertukar ide, berdiskusi tentang surel, tak jarang bergosip, dan ini menyenangkan karena dia akan membantu saya memutuskan akan menggunakan baju apa."

BBC

Tapi, setelah karantina wilayah diperpanjang, Georgia mulai gelisah.

"Dia mulai menganggu, karena saya merasa dia membuat saya berpikir saya tidak cukup produktif padahal saya ingin bermalas-malasan," katanya.

"Biasanya ketika saya keluar rumah, monolog di kepala saya masih berlanjut tapi tidak sampai terucap - sekarang batasan itu sudah hilang."

Georgia baru mengetahui tentang konsep berbicara dengan diri sendiri, tapi para pekerja paruh waktu yang bekerja dari rumah akan mengatakan itu bukan hal baru.

Kate Walshsalah satunya. Dia kerap melakukannya.

"Saya sering merasa kesepian jadi saya mencoba menjadi teman bagi diri saya sendiri," katanya.

Orang yang kerap kerja dari rumah akan mengalami hal yang sama.

Kate Walsh
Kate Walsh kerap berbincang dengan dirinya sendiri.

"Kadang saya tidak yakin apakah dialog itu terjadi di dalam kepala saya sendiri atau di luar," kata Kate.

"Karena Anda menghabiskan waktu sendirian, dialog dalam kepala anda menjadi dialog di luar kepala, jadi Anda mungkin berbicara sambil berbelanja: `Kenapa hanya ada ukuran kecil?` Komentar semacam itu wajar terjadi di ruang tamu, tapi akan terdegar aneh di supermarket."

Kate percaya bahwa berbicara dengan diri sendiri merupakan salah satu cara untuk melalui masa-masa sulit. Ia menyadari hal itu ketika menjadi korban kecelakaan dan mengalami infeksi yang membuatnya terpaksa dirawat selama tiga bulan di rumah sakit.

Dan ketika semua orang terpaksa mengisolasi diri di rumah masing-masing, ini merupakan hal yang semakin lazim.

"Ada tensi yang sangat halus di sekitar kita saat ini," kata Kate." Orang-orang harus melampiaskan kebosanan dan [berbicara sendiri] dapat mengurangi stres."

Saya sepakat. Hal itu memang sangat membantu.

BBC
Sue berbicara dengan dirinya sendiri sambil berjalan kaki

Konsultan saya pernah menyuruh saya untuk berbicara dengan sisi anak-anak dalam diri saya, dan itu merupakan saran yang sangat berguna,

Banyak hal positif yang dihasilkan proses menjaga jarak sosial di masa depan. Kita mungkin saja jadi lebih kenal diri sendiri, anak-anak dan keluarga kita dengan lebih baik, atau bisa lebih akrab dengan tetangga yang selama ini hanya berbincang melalui aplikasi pesan singkat.

Saya juga merasa ini dapat menjadi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat kita tanpa khawatir tentang pendapat orang lain. Saya rasa itu ide bagus. Saya akan mulai mendiskusikan hal itu sekarang, dengan diri saya sendiri.