Pandemi Corona, Polisi AS Temukan 17 Jenazah di Panti Jompo

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

 

Getty Images
Dua petugas kesehatan menempatkan seorang pasien ke dalam ambulans.

 

Kepolisian New Jersey menemukan 17 jenazah di salah satu panti jompo terbesar di negara bagian itu setelah muncul pengaduan dari orang tak dikenal bahwa ada jenazah yang disimpan di gudang.

Sejumlah petugas kemudian dikerahkan, namun tidak menemukan jenazah di gudang. Alih-alih, mereka mendapati 17 jenazah disimpan di kamar mayat berkapasitas empat orang.

Dari 17 jenazah yang ditemukan polisi, 13 jasad dibawa ke truk berpendingin di rumah sakit terdekat, sementara empat lainnya dikirim ke tempat pemulasaraan.

 

 

Sejak penemuan itu, pemilik panti jompo mendatangkan truk berpendingin untuk menyimpan jenazah, sebut laporan media setempat.

"Mereka kewalahan dengan banyaknya orang yang meninggal dunia," kata Kepala Kepolisian Andover, Eric Danielson, kepada New York Times.

Tidak disebutkan apakah 17 jenazah itu meninggal dunia disebabkan virus corona.

Pada akhir pekan lalu, panti jompo tersebut meminta 25 kantong jenazah kepada aparat. Kemudian, pada Senin (13/04), polisi menerima aduan dari orang tak dikenal bahwa ada jenazah disimpan di dalam gudang panti jompo itu.

Total sebanyak 68 orang yang terkait Andover Subacute and Rehabilitation meninggal dunia baru-baru ini. Sebanyak 26 orang di antara mereka teruji positif mengidap Covid-19.

 

Getty Images
Panti jompo itu terdiri dari dua gedung dengan kapasitas 700 ranjang.

 

 

Kapasitas kamar mayat

 

Chaim Scheinbaum, salah seorang pemilik panti jompo di Andover mengakui ada masalah kapasitas kamar mayat dalam email kepada anggota Kongres dari New Jersey, Josh Gottheimer, menurut kantor berita Associated Press.

"Masalah petugas pengganti dan libur akhir pekan, ditambah jumlah kematian yang melebihi rata-rata, berkontribusi pada keberadaan jumlahh jenazah yang lebih banyak ketimbang biasanya di fasilitas penyimpanan," sebutnya.

Scheinbaum juga mengatakan staf di fasilitas itu telah memadai.

Panti jompo itu terdiri dari dua gedung dengan kapasitas 700 ranjang.

Baru-baru ini, sebanyak 76 pasien teruji positif Covid-19 beserta 41 anggota staf di kedua gedung, seperti dilaporkan New York Times.

Seorang karyawan panti jompo itu mengatakan kepada New Jersey Herald, sebanyak 65 penghuni salah satu gedung meninggal dunia sejak 31 Maret.

Para anggota keluarga mengutarakan kerisauan mereka lantaran menerima sedikit informasi sebelum orang-orang yang mereka cintai meninggal dunia.

Gubernur New Jersey, Phil Murphy, mengaku dirinya "berang bahwa jenazah-jenazah dibiarkan menumpuk di kamar jenazah sementara di fasilitas itu".

"Warga New Jersey yang hidup di fasilitas perawatan jangka panjang berhak dirawat dengan hormat, kasih sayang, dan martabat," ujarnya.

Ditambahkannya, jaksa negara bagian telah diminta untuk meninjau semua fasilitas perawatan jangka panjang yang mengalami jumlah kematian yang tidak proporsional.

Menurut Komisioner Kesehatan New Jersey, 10?ri 60.000 orang di panti jompo di negara bagian itu mengidap Covid-19.

Dinas kesehatan New Jersey telah mengirim ribuan suplai ke berbagai panti jompo untuk memerangi virus corona.

Pada 4 April, dinas kesehatan juga memerintahkan panti-panti jompo untuk memberitahu staf, pasien, dan keluarga dalam 24 jam jika ada orang yang teruji positif Covid-19.

Negara Bagian New Jersey mencatat 71.000 kasus positif corona dan 3.100 orang meninggal akibat Covid-19.

New York, negara bagian tetangga New Jersey, mencatat lonjakan jumlah kematian sebanyak 60% menjadi 10.367 orang.

Angka itu ditambahkan Departemen Kesehatan Kota New York setelah menghitung orang-orang yang meninggal dunia tanpa menjalani tes Covid-19, namun diduga terjangkit virus corona.

Gubernur Negara Bagian New York, Andrew Cuomo, mengatakan orang-orang yang meninggal dunia di luar rumah sakit atau panti jompo mungkin luput dari penghitungan sebelumnya.