Dituduh Khianat Rebut Tahta Raja, 2 Pangeran Kerajaan Arab Ditangkap

Mohammed bin Nayef
Sumber :

VIVA – Pangeran Mahkota yang berkuasa di Arab Saudi Mohammed bin Salman alias MBS telah menahan anggota senior keluarga kerajaan.

Seperti diberitakan Wall Street Journal, Sabtu 7 Maret 2020, bahwa Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, adik Raja Salman, dan Pangeran Mohammed bin Nayef, keponakan raja, ditangkap pada Jumat pagi waktu setempat.

Kedua pangeran itu ditangkap dengan tuduhan melakukan pengkhianatan dari ingin merebut tahta kekuasan. Mereka sudah dijebloskan ke penjara dan terancam mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

Kedua pangeran itu dibawa oleh petugas pengadilan Kerajaan Arab dengan mengenakan topeng berwarna hitam. Tak cuma itu, pihak berwenang juga telah melakukan penggeledan di rumah keduanya.

Mohammed bin Nayef merupakan mantan menteri dalam negeri, posisi yang kuat dengan pengawasan pasukan dan layanan intelijen besar Riyadh, dan telah secara efektif berada di bawah tahanan rumah sejak ia dipindahkan dari jabatan itu oleh MBS pada 2017.

Selama beberapa tahun terakhir, kedudukan mereka dalam keluarga kerajaan telah berkurang ketika Raja Salman mengkonsolidasikan kekuasaan dan mengangkat putranya, MBS, sebagai pangeran mahkota dan penguasa de facto kerajaan.

Pada September 2018, seorang sumber senior mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Pangeran Ahmed sedang mempertimbangkan untuk menempatkan dirinya dalam pengasingan di London.

Pangeran Ahmed sebelumnya membuat komentar yang mengatakan "raja dan putra mahkota, dan yang lainnya di negara bagian" yang harus disalahkan atas situasi saat ini di negara itu, menandai pertama kali seseorang dari pangeran pangeran memecahkan kode keheningan keluarga.

Sejak berkuasa, MBS telah memimpin penumpasan brutal terhadap suara-suara yang berselisih, dengan aktivis, cendekiawan, penulis, ekonom dan tokoh masyarakat ditangkap.

Baca: Raja Arab Putuskan Membuka Area Mataf Sekeliling Kabah