Tewas Dirudal, Jenderal Pembakar Makam Khalifah Umar Jadi Target Intel
- Arab21
VIVA – Ketua Komite Polisi Militer Hama - Komandan Divisi ke-9 Mayor Jenderal Ramadan Yusuf, telah dipastikan tewas dalam kondisi mengenaskan. Dia meregang nyawa akibat dibom militer Turki dengan menggunakan rudal dari pesawat tanpa awak dan artileri darat.
Pihak Suriah telah memastikan kematian sang jenderal yang pernah memegang kendali pasukan khusus itu, disebutkan seperti lansir situs media lokal di Arab, Mayjen Ramadan tewas di wilayah Jabal Al-Zawiya, Idlib.
Disebutkan pula, lokasi kematian Mayjen Ramadan memang merupakan target serangan militer Turki. Sebab saat penyerangan digencarkan, ada beberapa perwira militer Suriah pimpinan Presiden Basyar Hafizh al-Assad bersamanya.
Dan dipastikan jasad Mayjen Ramadan tak utuh lagi alias hancur akibat terjangan ledakan rudal-rudal yang ditembakkan militer Turki dari drone dan artileri.
Kematian Mayjen Ramadan memang menjadi sorotan dalam pertempuran antara pasukan Suriah anti rezim Asaad bersama militer Turki dan milisi lainnya. Sebab, nama Mayjen Ramadan belum lama membuat geger dunia karena terkait dengan pembakaran makam Khalifah Umar bin Abdulaziz.
Makam Khalifah Umar II itu diperlakukan tak baik ketika Mayjen Ramadan dan pasukannya dibantu militer Rusia berhasil merebut Kota Idlib dari tangan kelompok anti Assad pada akhir Februari 2020.
Namun, dalam serangan itu. Ternyata Mayjen Ramadan dan pasukannya tak cuma menggempur wilayah pertahanan pasukan oposisi.
Tapi setelah berhasil memukul mundur lawan, mereka masuk ke wilayah Desa Maar Shimmareen, Desa Deyr Sharki dan Desa Hamdiyye. Lalu menutup paksa area pemakaman khalifah kelima pada Kekhalifahan Umayyah itu.
Makam cicit dari Khalifah Umar Bin Khattabitu ternyata tak cuma sekadar ditutup. Pasukan militer Suriah malah merusak dan melakukan penjarahan. Dan yang paling tak eloknya, Mayjen Ramadan membakar sebagian makam dan sengaja berfoto di lokasi itu lalu menyebarkannya di media-media di Suriah.
Ulah Mayjen Ramadan itu cukup menyulut amarah pasukan oposisi dan militer Turki. Karena tak ada yang menyangka sang jenderal tega menghancurkan makam seorang khalifah yang terkenal karena kesalehannya dalam sejarah Islam.
Makam khalifah berjuluk khulafaur rasyidin kelima yang memimpin dari tahun 717 hingga 720 tersebut dibuat tak berbentuk oleh ulah pasukan Assad. Kondisinya benar-benar rusak parah.
Usai penyerbuan itu, Mayjen Ramadan meninggalkan Deyr dan akhirnya terbunuh dalam serangan yang memang sudah direncanakan militer Turki. Sebenarnya Turki sedang mengincar Kolonel Burhan Rahmun, Ismail Ali, dan Kolonel Mazen al-Farwati. Lokasi mereka sudah terlacak melalui operasi intelijen yang dilakukan Turki.
Baca: Penampakan Keindahan Kabah dan Masjidil Haram saat Ditutup