Pidato Donald Trump soal Serangan Iran, Legowo atau Gempur?
- Twitter.com/@realDonaldTrump
VIVA – Beberapa waktu belakangan, hubungan Amerika Serikat-Iran lagi memanas.
Berawal dari terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani, komandan militer Iran paling berpengaruh di Baghdad. Soleimani tewas dihantam rudal pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat.
Tak tinggal diam, Iran lalu melancarkan serangan balas dendam. Militer Iran menggempur dua pangkalan militer AS di Irak dengan 15 rudal pada 7 Januari 2020.
Aksi saling hantam dengan rudal meresahkan warga dunia soal kemungkinan pecahnya perang dunia ke-3.
Dunia pun menanti respons Presiden AS, Donald Trump. Seperti janjinya, dia memberikan pernyataan terkait peristiwa tersebut.
Baca juga: Eks Staf Ahok Bicara soal Anies, dari Bursa Capres hingga Skill Orasi
Pernyataan Trump
Syukurnya, Trump masih berkepala dingin. Dengan tegas, dia berkata tidak ada alasan untuk membunuh rakyat kedua negara. "Iran terlihat menurunkan senjata. Ini tentu saja hal yang baik untuk semua pihak dan dunia," kata Trump dari Gedung Putih, dikutip dari Vox.
AS meyakini, selain aksi balas dendam atas tewasnya Soleimani, kiriman rudal Iran dimaksudkan untuk 'menyelamatkan muka'
Sebelum serangan, Iran memberi peringatan dini atas kiriman rudal. Pihak AS juga berhasil melacak kedatangan rudal dengan sistem peringatan dini. Sehingga tidak ada korban jiwa dari pihak Iran dan AS. Meski diklaim Trump, pangkalan militer yang diserang rusak parah.
Dengan tak adanya korban jiwa, kubu Trump percaya kalau Iran tidak benar-benar menarget pasukan AS. Iran cuma ingin mengakui kalau mereka melakukan serangan balik.
Trump meneruskan, kalau ada info Pentagon bersiap menghadapi serangan yang lebih masif dari Iran. Termasuk serangan rudal dan drone ke beberapa target. Namun menurut ahli dalam situasi seperti ini, serangan Iran sesungguhnya lemah. Apalagi Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif memberi sinyal kalau balas dendam negara Islam itu sudah tuntas. Setidaknya untuk saat ini.
Setelah membicarakan dengan tim keamanan nasionalnya, Trump menangkap sinyal tersebut.
Lalu selanjutnya
Iran bakal tetap melanjutkan serangan kecil terhadap kantong-kantong AS di Timur Tengah. AS juga akan tetap menjatuhkan sanksi yang melemahkan ekonomi Iran.
Presiden Iran, Hassan Rouhani ungkap kini target utama adalah menyingkirkan pasukan AS dari Iran. Meski enggak dijabarkan bagaimana cara Iran melakukan hal tersebut.
Sebagian menganggap ini adalah kemenangan bagi Trump. Tapi, terlalu dini untuk menyimpulkan demikian. Meski begitu, untuk sekarang ini adalah hal yang sangat baik.