Mukjizat, Bayi Prematur Dua Hari Dikubur Bisa Bertahan Hidup
- abc
Ketika hendak menggali kuburan bagi bayi mereka yang meninggal dalam kandungan, sebuah keluarga di India menemukan di dalam liang itu ada bayi yang sudah dikuburkan selama dua hari namun masih hidup.
- Bayi perempuan itu dikubur dalam tempayan tanah liat
- Pembunuhan sengaja terhadap bayi perempuan masih banyak terjadi di India
- Aborsi dengan alasan jenis kelamin dilarang di India sejak tahun 1994
Bayi tersebut dibungkus dengan kain dan dimasukkan ke dalam tempayan yang terbuat dari tanah liat sebelum dikubur dalam liang sedalam 60 cm.
Keluarga yang menemukan sedang menggali liang di dekat sebuah pemakaman di negara bagian Uttar Pradesh di India Utara ketika mereka kemudian melihat adanya tempayan tanah liat tersebut dan menemukan bayi yang masih bernapas.
Dokter mengatakan bayi perempuan tersebut lahir prematur, dan kemungkinan sudah dikubur selama dua hari sebelum ditemukan oleh penggali kuburan. Beratnya hanya 1,1 kg dan sekarang dirawat di rumah sakit setempat karena infeksi paru-paru.
Hitesh Kumar, ayah dari bayi yang meninggal di kandungan tersebut mengatakan dia terkejut mendengar suara tangis bayi di dalam liang tersebut.
"Saya sempat terkejut dan mengira bahwa bayi perempuan saya hidup lagi," kata Kumar.
"Namun suara itu datang dari dalam tempayan. Ketika tempayan dibuka, ada bayi perempuan di dalamnya."
Seorang politisi lokal Rajesh Kumar Mishra sekarang membiayai perawatan bayi tersebut.
Supplied
"Para dokter mengatakan kepada saya bahwa dia lahir prematur, karenanya dia hanya perlu oksigen lebih sedikit," kata Mishra.
"Mungkin itulah sebabnya dia masih hidup. Adalah mukjizat bahwa dia mampu bertahan hidup 48 jam di bawah tanah."
Mishra sudah memberi nama bayi tersebut Seeta, yang merupakan nama Dewi dalam mitos Hindu.
"Dia dalam kondisi stabil sekarang, namun dia masih mengalami infeksi dan para dokter memberinya susu setiap dua jam," tambah Mishra.
Di India bayi perempuan masih jadi korban
Di India banyak keluarga masih lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan dan memiliki ratio yang sangat timpang antar kedua jenis kelamin.
Menurut sensus tahun 2011, di antara 1000 anak laki-laki di bawah usia 7 tahun hanya ada 911 anak perempuan. Di ibukota India, New Delhi, hanya ada 866 perempuan di bawah usia 7 tahun diantara 1000 anak laki-laki.
Dr Neelam Singh seorang dokter spesialis kandungan di Uttar Pradesh mengatakan pembunuhan terhadap bayi perempuan yang sudah lahir maupun masih dalam kandungan banyak terjadi.
"Ini masalah nasional, namun banyak kasus terjadi di negara-negara bagian di utara seperti Uttar Pradesh dan Bihar."
"Dalam banyak kasus ini masalahnya adalah tekanan birokrasi dan tekanan politik."
Aborsi terhadap bayi perempuan semakin banyak terjadi mulai tahun 1970-an ketika teknologi ultrasound tersedia sehingga keluarga bisa melihat jenis kelamin bayi ketika masih di kandungan.
Aborsi karena jenis kelamin dilarang di India sejak tahun 1994 namun beberapa klinik masih mau melakukannya untuk keluarga yang tidak menginginkan anak perempuan.
Polisi sekarang masih mencari keluarga bayi yang ditemukan masih hidup tersebut.
Bulan Januari lalu juga ada kasus serupa ketika seorang bayi perempuan berusia tiga tahun ditemukan dikubur hidup-hidup di negara bagian Rajashtan.
Warga mendengar tangisan bayi tersebut dan mengangkatnya dari liang kubur yang tidak dalam.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini