China Gelar Parade Militer, Hong Kong Dihujani Gas Air Mata
- bbc
China menggelar perayaan besar-besaran pada Selasa (1/10) untuk menandai 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China (RRC).
Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan RRC di Lapangan Tiananmen, Beijing, setelah pasukan komunis memenangi perang sipil yang berdarah.
Di tempat yang sama, Presiden Xi Jinping menegaskan "tiada kekuatan" yang mampu menggentarkan China.
"Tiada kekuatan yang bisa menghentikan rakyat China dan bangsa ini untuk bergerak maju," cetus Xi.
Keberadaan Xi didampingi oleh dua pendahulunya, Jiang Zemin dan Hu Jintao.
Memakai kacamata hitam, Jiang yang kini berusia 92 tahun duduk diam selagi Xi menyampaikan pidatonya.
Jiang, yang menjabat presiden dari 1993 sampai 2003, jarang tampil di hadapan publik dan kerap dispekulasikan terkait kesehatannya.
Selain Jiang Zemin, Hu Jintao yang tampil dengan rambutnya yang putih. Adalah Hu yang menginspeksi parade militer pada 2009 ketika RRC merayakan hari jadi ke-60.
Pada parade militer kali ini, sebagaimana dipaparkan Kementerian Pertahanan Nasional China, sekitar 15.000 personel, 580 perangkat militer, dan 160 pesawat ikut berpartisipasi.
- AFP
Beragam persenjataan terbaru China dipamerkan, seperti tank, helikopter, hingga rudal balistik antarbenua DF-41.
Kendaraan militer mengangkut rudal balistik antar benua DF-41 - Reuters
Sejumlah pesawat turut meramaikan parade dengan membentuk angka `70` saat terbang melesat di atas Lapangan Tiananmen.
A surge of protests in Hong Kong could overshadow the celebrations in Beijing - Getty Images
Akan tetapi, perayaan ini dibayangi oleh demonstrasi di Hong Kong.
Wartawan BBC di Hong Kong, Grace Tsoi, melaporkan polisi telah menembakkan gas air mata ke kawasan permukiman Wong Tai Sin.
Tembakan itu dilesatkan selagi ribuan demonstran berbaju hitam berupaya memblokade jalan-jalan utama.
Demonstran mengibarkan bendera simbol Hong Kong dengan warna hitam bercorak merah darah. - BBC
Di Causeway Bay, para demonstran menutupi jalan sembari mengangkat telapak tangan dan memekik "Lima tuntutan, tidak kurang satu pun."
Demonstran lainnya mengibarkan bendera simbol Hong Kong dengan warna hitam bercorak merah darah.
Warna hitam itu merujuk pada matinya demokrasi dan "kejahatan" pemerintah China.