Biro Perjalanan Thomas Cook Bangkrut, Wisatawan Diusir
- bbc
Para wisatawan yang sedang berada di luar negeri ketika biro perjalanan Thomas Cook bangkrut mengatakan kepada BBC bahwa mereka dipaksa untuk membayar biaya tambahan oleh hotel yang mereka singgahi.
Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) mengatakan para pelanggan biro perjalanan tersebut tidak perlu melakukan pembayaran tambahan.
Tapi Jess Beeton, yang sedang berlibur dengan pasangannya, Richard Berrington, mengatakan "semua tamu yang memesan lewat Thomas Cook telah dilarang masuk ke kamar".
Perempuan itu menambahkan: "Satu-satunya pilihan yang diberikan kepada kami ialah membayar apa yang belum dibayar Thomas Cook, atau membawa barang-barang kami dan pergi."
Jess mengatakan bahwa setelah hotel mengunci kamar para tamu, ia berhasil mendapatkan akses ke dalam kamarnya dengan mengatakan bahwa ia harus minum obat yang ia simpan di sana.
Begitu berhasil masuk, ia dan Richard mengunci kamar mereka dari dalam, tapi sejak itu mereka telah membayar sejumlah uang dengan kartu kredit sehingga mereka bisa tinggal di hotel sampai waktu kepulangan mereka dari Spanyol pada hari Minggu.
Ia menambahkan: "Sebagian besar tamu di hotel ini adalah lansia dan sekitar lima pasangan pensiunan harus tidur di sofa dekat meja resepsionis tanpa barang-barang mereka atau akses ke makanan. Mereka bahkan belum diberi selimut atau bantal."
Staf sekuriti dikerahkan
Hayley Hook dan keluarganya sedang berlibur di Yunani.
Ia mengatakan bahwa mereka telah dipaksa untuk memberikan informasi kartu kredit mereka kepada staf hotel dan staf sekuriti sempat dikerahkan, meski kemudian pergi lagi.
Ia berkata di Facebook bahwa hotel yang disinggahinya meminta ongkos tambahan sekitar Rp770.000 per orang, per kamar per malam, dan mengatakan jika para tamu tidak membayar, hotel akan berhenti menyediakan makanan dan minuman.
Wisatawan seperti Hayley mungkin telah membayar kamar mereka berbulan-bulan sebelumnya, tapi hotel biasanya baru menerima uang dari Thomas Cook beberapa pekan setelah mereka menginap.
Tapi asuransi Atol, yang mencakup pembayaran jika perusahaan bangkrut, hanya akan membayar tagihan untuk kamar dan makanan sejak Thomas Cook bangkrut pada hari Senin.
Itu berarti setiap tunggakan yang menumpuk di hotel sebelum itu tidak akan ditanggung.
Sebagai gantinya, para pelaku bisnis perhotelan yang terdampak harus mengajukan permohonan kepada likuidator untuk mendapatkan uang yang menjadi hak mereka — tapi tidak ada jaminan kalau mereka akan berhasil.
Hotel-hotel mungkin khawatir bahwa mereka tidak akan dibayar untuk tamu-tamu Thomas Cook sebelumnya, dan karena itu berusaha untuk menutupi biaya mereka dengan memungutnya dari para tamu yang sekarang.
Atau mereka mungkin tidak yakin akan dibayar oleh Atol.
`Takut meninggalkan hotel`
Graeme Renwick mengatakan bahwa di hotelnya di Mallorca pada Senin malam, "ada kekisruhan di bagian resepsi."
"Para staf hotel berteriak kepada tamu ketika tidak ada staf Thomas Cook yang hadir dan hotel mengatakan `kalian harus membayar kami`".
Ia menambahkan: "Kami dilindungi Atol, begitu pula hotel itu, tetapi saya rasa mereka tidak percaya kalau Atol akan membayar mereka."
Tunangannya, Clare McSweeney, mengatakan: "Keadaan di hotel menjadi ricuh.
"Seorang tamu, perempuan berusia 77 tahun, pertama kali melancong sendirian, merasa kebingungan, sementara putranya di Inggris berusaha membantu.
"Para tamu terlalu takut untuk meninggalkan hotel atau pergi terlalu jauh kalau-kalau terjadi sesuatu."
Namun hotel-hotel lain mengambil pendekatan sebaliknya. Maeve Pendlebury mengatakan hotel tempat ia dan pacarnya singgah di Rhodes "sangat baik dan ramah".
Manajer Atrium Prestige menulis kepada para tamu untuk meyakinkan mereka bahwa "terlepas dari situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, yang menghasilkan utang besar" bagi perusahaan, mereka bisa terus menikmati liburan mereka sesuai rencana.
Pegawai Thomas Cook masih bekerja
Pegawai Thomas Cook di seluruh dunia juga telah menerima pujian dari para wisatawan.
Dan Birch berada di Lanzarote bersama pacar dan putrinya dan mengatakan kepada BBC: "Para staf ada di sana, masih bekerja dan berbicara kepada orang-orang, hal yang luar biasa. Mereka benar-benar berusaha membantu."
Ia mengatakan beberapa tamu telah pindah ke hotel yang lebih murah setelah mereka diberitahu bahwa mereka harus membayar untuk akomodasi mereka.
Tetapi ia berkata: "Mereka tahu itu bukan kesalahan pegawai Thomas Cook dan kemarahan di sini diarahkan ke hotel."
Michael Sheppard dan keluarganya berencana pulang dari Corfu pada Senin pagi dan karena mereka hanya memesan penerbangan pulang melalui Thomas Cook, tahu mereka tidak dilindungi Atol.
Ia berkata: "Ketika kami tiba di bandara Corfu kami kagum melihat empat staf Thomas Cook yang bekerja keras untuk membantu orang-orang sambil tersenyum.
"Ketika saya berbicara dengan mereka, mereka tidak berpikir bahwa mereka akan dibayar tapi mereka tetap datang untuk membantu – betapa profesional, berdedikasi dan pedulinya mereka saya sangat tersentuh."
Pesawat Michael lepas landas enam jam setelah waktu keberangkatan yang dijadwalkan.
"Para kru adalah staf Thomas Cook, yang ditawari pekerjaan selama dua minggu oleh perusahaan sewaan untuk membantu pemulangan," katanya.
"Mereka mendapat tepuk tangan meriah di awal dan di akhir penerbangan."
Pemulangan
Pada Senin, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) mulai memulangkan wisatawan Inggris yang berada di luar negeri pada saat Thomas Cook bangkrut.
Dame Deirdre Hutton, ketua CAA, menyebut upaya pemulangan pada hari Senin "cukup baik untuk hari pertama".
Ia mengatakan kepada BBC 5 Live: "Kami menjalankan 64 penerbangan, kami memulangkan hampir 15.000 orang. Itu lebih dari 90?ri wisatawan yang kami ingin pulangkan."
Akan ada lebih dari 1.000 penerbangan antara hari ini dan Minggu 6 Oktober untuk memulangkan 135.300 wisatawan yang tersisa.