Hasan, Pedagang Makanan Thailand Beromset Rp450 Juta dalam Semalam
- bbc
Anurak Sanruthai seorang pedagang makanan laut kering di Thailand selatan, berjualan lewat penampilan khusus di Facebook live dengan omset sekitar Rp450 juta per malam.
Ia pada mulanya memulai usaha ini sebagai sampingan sampai ia punya ide untuk berjualan melalui Facebook live.
Anurak, yang dikenal dengan nama Muslim, Hasan, berasal dari Satun Pakbara, di mana para penduduknya banyak menghasilkan makanan laut, termasuk yang dikeringkan.
Hasan hidup dalam industri penangkapan ikan. Ia mengenal industri itu dari ayahnya, seorang nelayan.
Industri penangkapan ikan di Thailand sangat bergantung pada pinjaman untuk bisa melaut. Para nelayan melakukan penangkapan, kemudian hasilnya dijual ke tengkulak. Mereka tidak punya akses pasar secara langsung.
Sesungguhnya banyak produksi makanan laut kering yang bisa dihasilkan oleh komunitas di Satun Pakbara tapi sampai tahun lalu mereka hanya menghasilkan 50 hingga 100 kilogram makanan laut kering, karena kecilnya permintaan pasar.
Hasan yang bekerja sebagai pembaca acara penjualan obat-obatan herbal di TV pun kemudian berpikir untuk ikut serta berjualan makanan laut kering untuk mendapat penghasilan tambahan.
Hasan sempat meminjam uang kepada ayahnya sebesar 5.000 baht (Rp2,2 juta) untuk modalnya berjualan. Namun ayahnya tak percaya padanya.
Ia juga mendekati para produsen makanan laut kering dengan proposal ia akan menjualkan produk, dan membayarkan hasil keesokan harinya.
Ia sempat berjualan dengan cara konvensional tetapi hasilnya tidak seberapa.
Sampai kemudian Hasan berpikir untuk melakukan penjualan melalui Facebook live.
Namun berkat penampilannya dan cara berjualannya yang khas, Hasan segera menarik perhatian.
Kini setiap kali ia tampil di Facebook live, ia bisa menarik 10.000 penonton. Penjualan makanan laut keringnya juga melesat, sehingga ia bisa mencatat omset hingga satu juta baht (sekitar Rp454 juta) per malam.
"Saat ini adalah era belanja daring," kata Hasan. "Penjualan yang berhasil seperti ini membuat komunitas saya senang," ujarnya.
Hasan juga mempekerjakan admin sejumlah lima sampai tujuh orang yang menerima pesanan hingga 24 jam dalam sehari.
Penjualan lewat Facebook live yang dimulainya enam bulan lalu ini kemudian berhasil mendorong ekonomi di Satun Pakbara.