Ular Bermata Tiga Ditemukan Berkeliaran di Hutan Australia
- abc
Seorang polisi hutan di Darwin, wilayah utara Australia (NT) menemukan seekor ular bermata tiga ketika sedang melintas di jalan raya di kawasan tersebut.
Polisi hutan (Ranger) menemukan seekor ular di jalan raya sekitar 35 km dari Darwin Foto yang diunggah ke media sosial. Unggahan tersebut pun telah mendapatkan ribuan ‘like’. Dan komentar hasil rontgen menunjukkan ular memiliki satu tengkorak dengan rongga mata tambahan dan tiga mata yang berfungsi normal.
Dinas Taman dan Margasatwa di wilayah Utara Australia (NT) mengungkapkan minggu ini sejumlah polisi hutan menemukan ular bermata tiga di Jalan Raya Arnhem dekat kota Humpty Doo, sekitar 35 kilometer dari Darwin.
Ular yang masih remaja itu, yang panjangnya sekitar 40 sentimeter, telah menjadi viral di Facebook, di mana foto-foto ular tersebut yang diunggah pada hari Rabu (1/5/2019) telah berhasil mendapatkan ribuan "like" dan komentar.
Banyak warga melontarkan komentar lucu terkait penemuan ular itu dan menjadikan peristiwa ini sebagai ajang unjuk kebolehan dalam permainan kata-kata.
Salah satu warga misalnya, Joel Carter, berkata: "Saya mencoba membuat beberapa lelucon tetapi hanya menyebut kornea dan kornea."
Sementara warga yang lain, Tony Pantaleo, berkomentar: "Tapi pertanyaannya adalah bisakah dia melihat melalui mata itu atau apakah mata ketiganya buta?"
Warga yang lain berkomentar, bagaimanapun, apa yang tidak disoroti orang dari berita penemuan ular ini adalah nama kota di dekat tempat itu ditemukan.
"Orang bahkan tidak terperangah ada ular bermata tiga ... yang lucu adalah ternyata ada tempat bernama Humpty Doo," tulis Alysha Day.
Polisi hutan awalnya mengira ular itu memiliki dua buah tengkorak yang menyatu - tetapi ternyata tidak demikian adanya.
Banyak reptil memiliki jenis mata ketiga
Menurut laman The Conversation, banyak reptil seperti kadal monitor, beberapa iguana dan tuatara reptil dari Selandia Baru memiliki sesuatu yang disebut mata pineal, sejenis reseptor yang terletak di bagian atas kepala.
Namun ini berbeda dari mata normal, karena ditutupi oleh sisik tebal dan tidak dapat "melihat" seperti kedua mata lainnya. Sebaliknya, mata ketiga itu bersifat fotoreseptif, atau sensitif terhadap cahaya.
Mata ketiga yang ditemukan pada ular yang ditemukan di dekat kota Humpty Doo tampaknya cenderung semacam sebuah cacat sejak lahir.
Keterangan yang menyertai unggahan foto ular bermata tiga tersebut menyebutkan, polisi hutan di Darwin awalnya mengira reptil itu memiliki dua tengkorak yang saling menyatu - tapi ternyata tidak demikian adanya.
"Ular itu aneh karena hasil rontgen mengungkapkan bahwa itu bukan dua kepala yang terpisah yang menyatu, , melainkan tampaknya sebagai satu tengkorak utuh dengan rongga mata tambahan dan tiga mata yang berfungsi normal," kata pernyataan itu.
"Secara umum disepakati bahwa mata tambahan itu kemungkinan berkembang sangat awal selama tahap perkembangan embrio.
"Sangat kecil kemungkinannya bahwa ini dipicu oleh faktor lingkungan dan hampir pasti merupakan kejadian alami karena reptil yang lahir dalam kondisi cacat relatif umum."
Bayi ular itu diperkirakan berusia sekitar tiga bulan ketika ditemukan, penjaga melaporkan hal itu kepada media NT News. Staf Taman dan Margasatwa menamai reptil itu Monty Python, tetapi reptile itu mati tidak lama setelah ditemukan.
"Luar biasa sekali ular tersebut mampu bertahan begitu lama di alam liar dengan kelainan bentuknya, dan penjaga telah berusaha keras untuk memberi ular itu makan sebelum akhirnya satwa tersebut mati minggu lalu," kata polisi hutan, Ray Chatto kepada surat kabar itu.
"Lucky" kadal lidah biru berkepala dua
Ini bukan kasus pertama temuan reptil dengan kelainan bentuk di Australia yang terungkap sepanjang tahun ini.
Pada bulan Januari lalu, seorang anggota masyarakat menemukan kadal lidah biru yang sangat langka karena memiliki dua buah kepala dan memberikan hewan itu kepada staf di taman reptil di Central Coast, New South Wales.
Para pekerja di Australian Reptile Park menamai kadal itu "Lucky" karena beberapa ahli margasatwa mengatakan harapan hidup hewan dengan kondisi seperti itu di alam liar tidak besar.
Penjaga mengatakan mereka berharap Lucky akan mampu hidup lama dan bahagia dengan pengamanan yang dilakukan pihak pengelola taman, dan mengatakan bisa jadi Lucky adalah "kadal paling unik di seluruh suaka margasatwa tersebut".