Proses Alot, Brexit Ditunda Lagi hingga 31 Oktober 2019
- www.sputnik.com
VIVA – Perdana Menteri Inggris Theresa May menyetujui tawaran Uni Eropa untuk menunda Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa, selama enam bulan ke depan. Hal ini disampaikan Presiden Dewan UE, Donald Tusk.
"EU27/UK telah menyetujui perpanjangan yang fleksibel hingga 31 Oktober. Ini berarti ada tambahan selama enam bulan bagi Inggris untuk menemukan solusi terbaik," tulis Tusk di akun Twitternya, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 11 April 2019.
Para pemimpin Eropa menawarkan penundaan enam bulan kepada Inggris untuk proses Brexit. Upaya itu untuk mencegah kekacauan lebih lanjut. Ini berarti London tetap berada di Uni Eropa setelah 22 Mei 2019, yang berarti para pemilih Inggris harus mengambil bagian dalam pemilihan parlemen Eropa.
"Apa yang memungkinkan untuk dilakukan selama perpanjangan waktu ini adalah untuk melalui proses yang telah kita atur. Jika kita bisa melakukan itu sebelum 22 Mei, maka kita tidak perlu mengadakan pemilihan Parlemen Eropa," kata May.
Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah suara terkuat yang menentang perpanjangan Brexit terlalu lama. Namun, sebagian besar pemimpin mendukung hal itu dan Prancis harus menyetujui janji bahwa penundaan Brexit akan ditinjau pada pertemuan tingkat tinggi pemimpin EU pada 21 Juni nanti.
Sebagian besar dari 27 pemimpin Eropa yang berkumpul di Brussels pekan ini, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, telah mendukung rencana agar Brexit ditunda hingga satu tahun.
Namun, ketika pembicaraan berlangsung hingga larut Malam, Macron yang didukung Belgia, Austria, dan beberapa negara Eropa yang lebih kecil, menuntut agar penundaan Brexit hanya diberikan selama beberapa pekan dengan jaminan kuat bahwa London tidak akan ikut campur dalam bisnis UE selama waktu itu.
May mengatakan, jika Inggris masih menjadi anggota UE ketika pemilihan parlemen Eropa dimulai pada 23 Mei, pemilih Inggris akan ambil bagian. Namun, beberapa pemimpin Uni Eropa tidak yakin bahwa dia tulus, meskipun seorang pejabat mengatakan kepada wartawan bahwa presentasinya solid.
Jika UE tak memberikan perpanjangan waktu enam bulan, Inggris seharusnya akan mengakhiri keanggotaannya dalam Uni Eropa selama 46 tahun pada tengah malam hari Jumat lalu tanpa kesepakatan, mempertaruhkan kekacauan ekonomi di kedua sisi.
May menyetujui kesepakatan perceraian dengan Uni Eropa November lalu, tetapi anggota parlemen di London telah menolaknya tiga kali, sehingga memaksa May untuk berpaling ke partai oposisi utama yaitu Partai Buruh, dalam upaya untuk menemukan jalan keluar.