Kisah Getir Wanita yang Dipaksa Jadi Budak Seks di Desa ISIS Terakhir

Perempuan Yazidi, Adiba, mengatakan ia dipaksa menjadi budak seks sejak milisi-milisi ISIS menyerang desa kecilnya di Sinjar, Irak utara, pada 2014. - BBC
Sumber :
  • bbc

Di antara ribuan orang yang meninggalkan Baghouz, desa terakhir yang dikuasasi kelompok yang menamakan diri ISIS di Suriah, adalah seorang perempuan Yazidi bernama Adiba.

Ibu dua anak ini dipaksa menjadi budak seks sejak milisi-milisi ISIS menyerang desa kecilnya di Sinjar, Irak utara, pada 2014.

Suaminya, bersama ratusan laki-laki Yazidi lain tewas dalam serangan tersebut, sementara dirinya bersama perempuan-perempuan lain diharuskan memeluk Islam dan dipaksa menjadi budak seks.

Adiba mengatakan dirinya diperbudak oleh seorang laki-laki asal Maroko yang memukulinya dan memperkosanya. Laki-laki ini adalah ayah dari anaknya yang kini berusia dua tahun.

"Saya dipaksa menikah dengannya. Ketika kami berdua, perlakuannya sangat buruk. Ia orang yang pemarah. Tapi di depan orang-orang, ia memperlakukan saya dengan baik," kata Adiba kepada wartawan BBC, Jewan Abdi.

Laki-laki yang menyekapnya meninggal dunia dan ia kemudian diserahkan ke laki-laki lain, yang juga berasal dari Maroko.

Laki-laki kedua yang menyekap Adiba menyerahkan diri ke Tentara Demokratik Suriah (SDF) pekan lalu dan membantah ia memaksa Adiba menjadi budak seks.

Interogasi petempur ISIS


Daerah kekuasaan terakhir ISIS. - BBC

Sebagian besar orang-orang yang dipindahkan dari Baghouz dalam beberapa waktu terakhir, termasuk petempur-petempur asing yang masuk ke Irak dan Suriah untuk menjadi pemukim di bawah kekuasaan ISIS, ditempatkan di kamp al-Hol, kamp milik SDF di Suriah timur laut.

Kamp ini dibangun untuk menampung sekitar 20.000 orang namun PBB mengatakan kondisinya memburuk dan ditempati oleh lebih dari 66.000 orang.

Ambisi ISIS untuk mendirikan kekhalifahan Islam kini di ambang kehancuran.

Para pemimpin penting kelompok ini tidak diketahui keberadaannya dan banyak petempur yang ditangkap oleh SDF dan pasukan koalisi.

Ratusan petempur ISIS telah menyerahkan diri.

Mereka dipisahkan dari keluarga, duduk dalam antrean panjang dan tak diperbolehkan berbicara kepada wartawan.

Mereka diinterogasi oleh pasukan khusus Amerika Serikat dan tentara SDF sebelum dikirim ke pusat-pusat penahanan di kawasan yang dikuasai Kurdi.