Paket Data di India Termurah Sedunia, Indonesia di Nomor Berapa
- bbc
Harga paket data internet yang diakses melalui telepon genggam di India adalah yang paling murah di dunia menurut kajian yang dilakukan pembanding harga, cable.co.uk.
Menurut situs ini, satu gigabyte (GB) data di India seharga US$0,26 atau Rp3.600 sementara di Inggris adalah US$6,66 atau Rp94.000.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia berada di peringkat 17 dari total 230 negara yang disurvei.
Di Indonesia, paket data satu GB, yang paling murah US$0,13, yang paling mahal US$4,25 dengan rata-rata US$1,21. Kajian dilakukan pada 9 November 2018 dengan membandingkan 60 paket yang ditawarkan para operator.
Harga data di Amerika Serikat adalah salah satu yang paling mahal, rata-rata US$12,37 atau Rp175.000 untuk jumlah data yang sama.
Analis telekomunikasi Dan Howdle mengatakan harga di Amerika dan Eropa Barat kalah kompetitif dibandingkan negara di Eropa Timur atau Asia.
"Meskipun pasar Inggris dalam keadaan sehat, kajian kami mengungkapkan negara Uni Eropa seperti Finlandia, Polandia, Denmark, Italia, Austria dan Prancis membayar hanya sebagian dari apa yang kita bayar di Inggris untuk pengunaan data yang sama. Akan menjadi menarik untuk mengetahui posisi kita pasca-Brexit," katanya.
Penelitian ini membandingkan harga data telepon genggam di 230 negara dunia. Inggris di urutan ke-136.
Data telepon genggam termurah Eropa Barat adalah di Finlandia dengan harga rata-rata US$1,16 atau Rp16 ribu per 1GB data. Denmark, Monako dan Italia menawarkan paket di bawah US$2 atau Rp28 ribu. Terdapat 15 negara di Eropa Barat yang memiliki harga yang lebih murah dari pada di Inggris.
Di Eropa Timur, Polandia adalah yang termurah dengan harga US$1,32 atau Rp18 ribu per gigabyte, diikuti oleh Romania (US$1,89 atau Rp26 ribu) dan Slovenia (US$2,21 atau Rp31 ribu).
Tiga negara teratas:
Tiga negara terbawah:
Paket data
Zimbabwe adalah negara termahal untuk membeli data telepon genggam dengan rata-rata biaya 1GB seharga Rp1.068.069.
Afrika memiliki harga paling murah dan termahal, dengan Rwanda, Sudan dan Democratic Republic of Congo semuanya menawarkan harga data di bawah US$1 atau Rp14.200 tetapi Equatorial Guinea dan Saint Helena keduanya meminta lebih dari US$50 atau Rp710 ribu per 1GB.
Negara Asia berada di setengah dari 20 negara termurah. Hanya Taiwan, Cina dan Korea Selatan yang meminta angka di atas rata-rata dunia.
Alasan perbedaan besar dalam harga ini di dunia adalah rumit, kata Howdle.
"Sejumlah negara memiliki infrastruktur telepon genggam dan broadband tetap yang sangat baik, dan para provider dapat menawarkan data dalam jumlah besar, sehingga menurunkan harga per gigabyte. Yang lainnya dengan jaringan broadband yang tidak semaju itu sangat tergantung pada data telepon genggam dan ekonomi mendikte harga harus rendah, karena di harga itulah orang mampu membayar," tambahnya.
"Di posisi termahal dalam daftar, kita melihat negara-negara yang sering kali infrastrukturnya tidak baik, di samping tingkat konsumsi yang sangat rendah. Orang sering kali membeli paket data hanya puluhan megabyte dalam satu kali, sehingga membuat gigabyte menjadi besar dan mahal."
Penelitian mengkaji paket SIM-saja dan memasukkan serangkaian paket dari semua provider di tiap negara.