Muslim Indonesia Beri Bantuan Korban Kebakaran Fukushima
VIVA – Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII), sebuah organisasi sipil Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Jepang melakukan aksi kemanusiaan. Mereka memberikan pendampingan dan bantuan bagi korban kebakaran asal Indonesia yang selamat dari kebakaran di kota Yanaizu Perfektur (provinsi) Fukushima, Jepang.
Sekretaris Umum KMII Rio Bertoni menjelaskan, selain melakukan dakwah dan syiar Islam di Jepang, KMII juga melakukan aksi kemanusiaan terhadap WNI yang menjadi korban bencana.
"Salah satu agenda program kerja kami khususnya di bidang sosial adalah memberikan bantuan dan dukungan kepada WNI yang ada di Jepang. Salah satunya adalah korban bencana," kata Rio kepada VIVA, Sabtu, 23 Februari 2019.
Lima pekerja asal Indonesia menjadi korban saat kebakaran melanda hunian mereka, di kota Yanaizu Perfektur (provinsi) Fukushima, Jumat, 15 Februari 2019, pukul 02.40 waktu Jepang.
Dua orang WNI tewas akibat kebakaran itu. Mereka adalah Ida Andriani (26) asal Ciamis Jawa Barat dan Ria Andriani (30) asal Cikopo. Sementara korban selamat yaitu Ema Gartika (38) asal Purwakarta, Restu Fitri Ardini (28) asal Subang dan Rani Ayu Ningdiah (31) asal Cikampek.
Untuk membantu korban kebakaran, menurut Rio, selain dari kas organisasi, KMII juga mendapat sumbangan finansial dan perlengkapan pakaian.
Sumbangan itu antara lain dari kumpulan ibu-ibu kemuslimahan di Jepang. Kemudian, dari perorangan yang secara spontan dikoordinir usai satu hari kejadian kebakaran Fukushima.
Ada juga pakaian layak pakai, perlengkapan sakat seperti sajadah, Alquran, pakaian layak pakai dan beberapa kebutuhan lainnya.
Rio menambahkan, KMII terus memantau dan melakukan pendampingan terhadap tiga WNI ini untuk kehidupan selanjutnya. "Kami masih berkoordinasi dengan pihak korban yang selamat untuk mengetahui perkembangan kebutuhan korban," ujarnya.
Sejauh ini, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang selaku perwakilan pemerintah Indonesia, lanjut Rio, terus mengawal dan melakukan pendampingan secara intensif. Pihak perusahaan tempat para WNI ini bekerja, juga bertanggung jawab atas kejadian ini kepada semua korban.
Ema Gartika, salah satu korban selamat, mengapresiasi perhatian dari KMII yang spontan memberikan bantuan. "Kami berterima kasih kepada KMII yang sudah memberi bantuan. Semoga mendapat keberkahan dari Allah SWT," kata Ema Gartika.
Ema mengemukakan, pihak perusahaan tempat mereka bekerja yang bergerak di bidang pembuatan sepatu keselamatan, sejak awal juga sudah membantu dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
"Perusahaan sejak hari pertama langsung menempatkan kami di rumah tetangga untuk sementara. Perusahaan juga memberikan pakaian karena kami saat menyelamatkan diri tidak membawa apapun. Baik pakaian, uang maupun dokumen administrasi yang kami miliki. Sejauh ini mereka sangat perhatian," kata Ema Gartika.
Kepolisian Aizubange di Kawanuma Fukushima hingga kini masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran. Termasuk , mengidentifikasi dua jenazah korban kebakaran. (jhd)