Shutdown AS Cukup Lama, Pemilih Donald Trump Mulai Kecewa
- Twitter.com/@realDonaldTrump
VIVA – Polling terbaru di Amerika Serikat disebut menunjukkan turunnya kepercayaan di kalangan pemilih Presiden Amerika Serikat Donald Trump akibat cukup lamanya shutdown yang terjadi di AS. Dikutip dari laman Washington Post, menurut survei yang dilakukan NPR/PBS Newshour/Marist mengalami penurunan hingga 7 poin sejak Desember 2018.
Penurunan yang cukup signifikan disebut terjadi di daerah suburban yang bahkan menunjukkan penurunan hingga belasan poin. Meski bagi kalangan pemuda yang tak mengecap pendidikan universitas, penurunan dianggap masih berada di tujuh poin.
Jeff Daudert, pensiunan prajurit yang selama ini merasa tak ada masalah dengan pemerintahan dan terkesan apatis dengan politik mulai bereaksi atas kondisi shutdown AS tersebut. Daudert maupun komunitas di wilayahnya yang dilaporkan termasuk basis pendukung Trump mulai mempertanyakan sikap bertahan Trump menahan kondisi shutdown.
"Sungguh kebodohan dan sangat merusak," kata Jeff Daudert yang mengatakan bahwa pada 2020 dia tak akan lagi mendukung Trump dan kemungkinan bakal golput.
Pembiayaan dan penggajian gaji pegawai federal tersendat selama pemerintahan AS shutdown akibat tak cairnya anggaran. Karena kondisi tersebut, sebagian pemerintah lokal disebut sengaja memberikan kemudahan hidup bagi pegawai federal agar bisa melanjutkan hidup. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah pengusaha.
Jasmin Cromwell misalnya. Pemilik tempat kebugaran Bodhi Seed Yoga & Wellness Studio akhirnya memberikan layanan gratis khusus bagi pegawai negeri tingkat federal.
"Kondisi ini mau tak mau memengaruhi kita juga dan akan memengaruhi semua orang," kata Cromwell. (art)