Pesan Natal Paus Fransiskus: Mari Berbagi, Bukan Menimbun

Fransiskus, Paus pertama dari benua Amerika Latin, telah menjadikan masalah kemiskinan sebagai sorotan utamanya dalam tema utama kepausannya. - Franco Origlia/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Paus Fransiskus menyerukan kepada masyarakat di negara maju agar menjalani kehidupan yang lebih sederhana dan tidak terlalu materialistis.

Dia juga mengutuk kesenjangan yang makin menganga antara orang-orang kaya dan miskin di dunia, dengan menyebut kelahiran Yesus di sebuah kandang dalam kondisi serba terbatas secara ekonomi seharusnya membuat masyarakat mampu merenungkan makna hidup.

Hal itu dia utarakan saat memimpin kebaktian di Basilika Santo Petrus di Vatikan dalam Misa Malam Natal.

Ini merupakan Natal keenam bagi pria berusia 82 tahun ini sebagai kepala Gereja Katolik Roma.

Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus mengatakan kelahiran Kristus seharusnya dijadikan cara baru dalam menjalani hidup, yaitu "bukan dengan melahap dan menimbun, tetapi dengan berbagi dan memberi".

Dia melanjutkan: "Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah saya benar-benar membutuhkan semua materi dan segala yang rumit ini untuk hidup? Dapatkah saya menjalani kehidupan yang lebih sederhana tanpa sesuatu tambahan yang tidak perlu?"

"Bagi banyak orang, makna hidup ditemukan dengan memiliki kelebihan materi. Keserakahan yang tak terpuaskan itu menandai semua sejarah manusia, bahkan hari ini, ketika, secara paradoksal, beberapa di antara mereka makan dengan mewah, sementara banyak orang sulit untuk makan roti untuk bertahan hidup."

Pada Hari Natal pada Selasa, Paus akan menyampaikan pesan "Urbi et Orbi" dari balkon St Peter`s.

Fransiskus, Paus pertama dari benua Amerika Latin, telah menjadikan masalah kemiskinan sebagai sorotan utamanya dalam tema utama kepausannya.

Selama Misa Hari Natal pada 2016, dia telah memperingatkan bahwa makna Natal yang sebenarnya telah tenggelam dalam materialisme.

Pendahulunya, Paus Benediktus juga menyuarakan persoalan yang sama pada Misa Natal 2011.