Pascapembunuhan Khashoggi, Saudi Bentuk Ulang Struktur Badan Intelijen
- Istimewa
VIVA – Arab Saudi mengumumkan adanya perubahan dalam struktur badan intelijennya. Upaya itu dilakukan tak lama setelah pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi terungkap yang tak lain diduga didalangi oleh sejumlah elite intelijen di negeri itu.
Saudi mengatakan bahwa departemen baru dibentuk untuk memastikan operasi yang dilakukan intelijen sesuai dengan kepentingan nasional dan tak melanggar hak asasi manusia (HAM).
Dilansir laman Aljazeera, perubahan struktur di badan intelijen disebut diminta langsung oleh Raja Salman di bawah pengawasan Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman, yang belakangan mendapatkan kritik dari dunia, lantaran dianggap tahu bahkan dianggap tak ayal memerintahkan pembunuhan Khashoggi yang getol mengkritik rezim Saudi tersebut.
Namun, sekalipun belasan orang kepercayaan, pengawal utama, dan intelijen dekat Mohammed bin Salman sudah ditahan atas pembunuhan itu, Putra Mahkota ibarat tak tersentuh.
Dilaporkan, sudah disetujui adalah tiga departemen yang akan memastikan intelijen bekerja demi kepentingan negara, namun sekaligus tak berpotensi menabrak HAM.
Saudi belakangan memang mendapat sorotan buruk di berbagai forum dunia maupun dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Selain soal pembunuhan wartawan asal Saudi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, Saudi juga disoroti mengenai penahanan sejumlah aktivis wanita.
Tak hanya itu, Saudi dikecam karena terus menggelorakan perang di Yaman yang menyebabkan lebih dari 50 persen rakyat Yaman kelaparan dan kian banyak yang mengungsi meninggalkan negara konflik itu. (art)