Negaranya Gonjang-ganjing, Venezuela Belajar Demokrasi dari Indonesia

Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Sumber :
  • Video CNN

VIVA – Indonesia memberi sejumlah kiat terkait implementasi demokrasi kepada Venezuela, yakni negara yang tengah dilanda gejolak dan juga mengalami krisis ekonomi yang parah.

Menurut Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menlu Venezuela, Ruben Dario Venezuela, ia memberi penekanan bahwa sistem yang memberi kedaulatan penuh kepada rakyat itu merupakan sistem yang paling baik bagi pemerintahan.

"Saya sampaikan bahwa demokrasi memang kadang-kadang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tetapi Indonesia berkeyakinan bahwa demokrasi masih merupakan pilihan yang terbaik untuk dapat melayani masyarakat," ujar Retno dalam Bali Democracy Forum (BDF) ke-11 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018.

Retno menyampaikan, Indonesia sudah membuktikan hal itu dengan menjadi negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia setelah melaksanakan Reformasi pada 1998. "Saya sampaikan mengenai pengalaman yang dilalui Indonesia sampai pada titik sekarang ini," ujar Retno.

Adapun menurut Retno, demokrasi yang nyata mengakomodasi suara dari setiap rakyat. Demokrasi tidak sekadar menjadi jalan bagi tumbuhnya ekonomi, namun jaminan agar pertumbuhan ekonomi itu bisa dinikmati secara merata oleh rakyat. Hal itu selanjutnya menjadi faktor yang membuat suatu negara stabil dan sejahtera.

"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja tidak cukup karena di masa lalu, kita juga pernah mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi masyarakat tetap minta adanya Reformasi," ujar Retno.

Selain itu, Retno menyampaikan, Indonesia-Venezuela sepakat untuk sama-sama mencarikan solusi atas hubungan perdagangan kedua negara yang saat ini sedang menurun.

"Kita juga sepakat untuk mencari jalan meningkatkan hubungan, terutama di bidang ekonomi dengan mereka. Kita tahu, Venezuela sedang dalam posisi (ekonomi) yang tidak terlalu baik," ujar Retno. (art)