Warga Malaysia di Prancis Dingatkan Untuk Berhati-hati
- news.sky.com
VIVA – Warga Malaysia di Prancis disarankan untuk menjaga kewaspadaan menyusul gelombang bentrokan sengit antara demonstran dan polisi di negara itu. Warga Malaysia diminta menjauhi lokasi-lokasi kerusuhan.
Kedutaan Malaysia di Paris mengingatkan warga Malaysia untuk memantau laporan berita dan pengumuman dari pemerintah lokal tentang protes kelompok yang disebut sebagai "rompi kuning", pada 1 Desember 2018.
"Tetap aman dan pertahankan kewaspadaan konstan," tulis Kedubes Malaysia melalui halaman Facebook pada Sabtu malam, 1 Desember 2018, seperti diberitakan oleh The Star.
Bentrokan di Prancis yang terjadi pada Sabtu dipicu demonstrasi yang dilakukan kelompok 'rompi kuning' yang terus menentang kenaikan BBM. Dikutip dari Reuters, para demonstran telah melakukan beberapa kali aksi unjuk rasa setiap akhir pekan atas kenaikan bahan bakar dan biaya hidup.
Para perusuh mengamuk di pusat kota Paris. Mereka membakar mobil dan bangunan, menjarah toko, menghancurkan jendela dan bentrok dengan polisi. Para pengunjuk rasa juga memecahkan jendela Toko Apple yang baru saja dibuka dan butik-butik mewah milik Chanel dan Dior. Kerusuhan itu disebut sebagai kerusuhan terburuk dalam lebih dari satu dekade.
Polisi juga menembakkan granat kejut, gas air mata, dan meriam air pada pengunjuk rasa di bagian atas bulevar Champs-Elysees, di Tuilleries Garden dekat museum Louvre dan beberapa tempat lainnya. Di Paris, polisi mengatakan mereka telah menangkap hampir 300 orang. Korban luka-luka mencapai 110 orang, termasuk 20 anggota pasukan keamanan.
Reuters menambahkan bahwa kerusuhan juga meletus di beberapa kota dan kota di seluruh Prancis, dari Charleville Mezieres di timur laut ke Marseille di selatan.
Di kota Riviera truk memblokir akses ke bandara, dan di kota pusat Puy-en-Velay markas polisi dibakar.