Berkunjung ke Zahid Kinnow, Pengekspor Jeruk Pakistan Terbesar ke RI
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Pakistan merupakan negara eksporter jeruk kino terbesar ke Indonesia. Salah satu perusahaan pengekspor jeruk tersebut adalah Zahid Kinnow yang telah mengirimkan produknya sejak tahun 1997.
VIVA berkesempatan berkunjung ke perkebunan dan pabrik pengemasan jeruk kino di kawasan Sargodha, Provinsi Punjab, Pakistan. Pemilik perusahaan, Shahid Sultan mengatakan, untuk tahun ini ia akan mengirimkan total 300 kontainer jeruk kino ke Indonesia.
"Nilai ekspor Indonesia ke Pakistan sekitar US$2 miliar. Indonesia mengalami surplus. Itulah mengapa kami mau menekan ekspor jeruk ke Indonesia supaya ada keseimbangan perdagangan," kata Shahid kepada wartawan di Sargodha.
Shahid mengatakan, setiap satu kali musim dalam satu tahun, ia mampu mengirimkan total 6.600 Ton jeruk kino ke Indonesia. Perusahaan tersebut juga mengirimkan produknya ke beberapa negara seperti Filipina dan Rusia.
"Tahun lalu, kita mengirim ke Indonesia sebanyak 250 kontainer, masing-masing seberat 26,5 Ton. Untuk harga, kami menjualnya sebesar US$6 per 10 Kilogram," ungkap Shahid.
Zahid Kinnow memiliki lahan perkebunan jeruk kino seluas 40 Hektare. Namun demi memenuhi permintaan pasar, sang pemilik juga membeli dari petani lain sampai 6.000 Hektare.
"Untuk pengiriman ke Indonesia tahun ini akan berangkat pertama tanggal 28 November, tiba di Pelabuhan Tanjung Priok sekitar tanggal 11 Desember. Untuk proses pemetikan sampai pengepakan (dalam satu musim) berjalan setiap hari sampai bulan Maret," kata dia.
Dengan menggunakan teknologi modern, Zahid Kinnow mengedepankan proses mulai dari pencucian, penyemprotan zat anti-jamur, sorting dan waxing, penimbangan berdasarkan ukuran, pengepakan hingga pengiriman.
Sargodha Chamber of Commerce
Zahid Kinnow sendiri anggota dari kamar dagang Sargodha (SCCI). Setelah ditandatanganinya Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dengan Pakistan pada tahun 2013, pengiriman jeruk kino disebut terus mengalami peningkatan.
"Dengan ditandatanganinya PTA, ekspor jeruk kino ke Indonesia terus meningkat. Musim lalu, sekitar 1.751 kontainer (total keseluruhan) senilai US$20 juta diekspor ke Indonesia jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 1.600 kontainer," kata Presiden SCCI, Mirza Fazal-ur-Rehman.
Menurutnya kesempatan perdagangan di bawah kesepakatan ini sangat besar dan menawarkan prospek menjanjikan dalam berbagai area perdagangan.
Di bawah perjanjian PTA, Indonesia diberikan akses pasar untuk 313 tarif lines seperti produk kelapa sawit, pabrik makanan manis, peralatan dapur, karet dan barang elektronik.